Drama Sahabat Sejati
Disebuah sekolah ada sahabat yang
sang sangat dekat mekeka selalubersama-sama. Suatu ketika mereka ingin pergi
berlibur.
Dika
: hai teman-teman rencana kita pergi
jadikan?
Nina
: jadi dong … emnagnya kita mau kemana?
Angga
: kita ke kerisna water sport aja yuk?
Nina : boleh juga tu
Lilik : maaf ya teman-teman aku tidak bisa ikut
dengan kalian
Mutu
: yahhh gak seru dong…
Dika : ya sudah kita atur rencana ulang saja nanti liburanya
Bel sekolah pun berbunyi merekan pun
masuk kekalas. Pada saat jam istirahat ke dua nina mendapati Lilik sedang
terlihat sangat gelisan. Nina tertanya-tanya dalam hatinya, ada apa gerangan
dengan si Lilik. Tak ingin menyaksikan Lilik terus menampilkan raut yang
menyedihkan, maka Nina langsung mencari tahu permasalahannya.
Nina : Lilik, kamu kenapa? kok wajahmu terlihat sangat gelisah sekali? kamu ada masalah apa?
Lilik :Nggak kok, aku nggak ada apa-apa. Aku cuman nggak cukup tidur aja, makanya mukaku terlihat pucat.
Nina : Masalahnya, muka kamu nggak cuman terlihat pucat, tapi kamu seperti orang yang sedang kebingungan.
Lilik pun berusaha mengelak.
Lilik : Ah kamu bisa aja sih! aku nggak kenapa-kenapa kok. Bener aku cuman nggak cukup tidur aja.
Nina pun terdiam, dan tidak lama kemudian datanglah Dika.
Dika:Hai, kalian lagi pada ngapain disini? Oww... kamu kenapa, Lilik? kok kamu kelihatan pucat amat?
Nina: Nah, benar kan, kalau kamu tuh terlihat nggak kayak biasanya. Udahlah, kamu ngomgong aja, ada apa sebenarnya?
Dika: Iya Lilik, kita ini kan sahabat. Kalau kamu ada masalah, coba cerita ke kalian berdua. Kalian pasti akan berusaha untuk membantu.
Lilik tetap berusaha menutupi masalah yang dihadapinya, karena tidak ingin merepotkan kedua temannuya itu.
Lilik :Udahlah, aku nggak kenapa-kenapa kok. Kan tadi aku udah bilang, aku nggak cukup tidur.
Dika dan Nina pun hanya bisa terdiam, dan 5 menit kemudian datanglah Mutu dan Angga.
Nina : Hi, guys.. kalian pada darimana?
Mutu : Emm.. klilik abis main dari kantin aku.
Angga : Iya, tadi aku sama Mutukekantin dulu,.
Dika: Oh.. emang kalian pada ngapain disana?
Mutu:Nggak papa, cuman namanya laper ya kekantin cari laper.
Dika:Oh.. gitu,!
Sama seperti Dika dan Nina, Mutu dan Angga pun langsung menanyakan sesuatu kepada Lilik yang dilihatnya tidak seperti biasanya.
Mutu :Eh.. Lilik, kamu kenapa?
Lilik : Aku kenapa emang?
Nina : Lilik, kamu kenapa? kok wajahmu terlihat sangat gelisah sekali? kamu ada masalah apa?
Lilik :Nggak kok, aku nggak ada apa-apa. Aku cuman nggak cukup tidur aja, makanya mukaku terlihat pucat.
Nina : Masalahnya, muka kamu nggak cuman terlihat pucat, tapi kamu seperti orang yang sedang kebingungan.
Lilik pun berusaha mengelak.
Lilik : Ah kamu bisa aja sih! aku nggak kenapa-kenapa kok. Bener aku cuman nggak cukup tidur aja.
Nina pun terdiam, dan tidak lama kemudian datanglah Dika.
Dika:Hai, kalian lagi pada ngapain disini? Oww... kamu kenapa, Lilik? kok kamu kelihatan pucat amat?
Nina: Nah, benar kan, kalau kamu tuh terlihat nggak kayak biasanya. Udahlah, kamu ngomgong aja, ada apa sebenarnya?
Dika: Iya Lilik, kita ini kan sahabat. Kalau kamu ada masalah, coba cerita ke kalian berdua. Kalian pasti akan berusaha untuk membantu.
Lilik tetap berusaha menutupi masalah yang dihadapinya, karena tidak ingin merepotkan kedua temannuya itu.
Lilik :Udahlah, aku nggak kenapa-kenapa kok. Kan tadi aku udah bilang, aku nggak cukup tidur.
Dika dan Nina pun hanya bisa terdiam, dan 5 menit kemudian datanglah Mutu dan Angga.
Nina : Hi, guys.. kalian pada darimana?
Mutu : Emm.. klilik abis main dari kantin aku.
Angga : Iya, tadi aku sama Mutukekantin dulu,.
Dika: Oh.. emang kalian pada ngapain disana?
Mutu:Nggak papa, cuman namanya laper ya kekantin cari laper.
Dika:Oh.. gitu,!
Sama seperti Dika dan Nina, Mutu dan Angga pun langsung menanyakan sesuatu kepada Lilik yang dilihatnya tidak seperti biasanya.
Mutu :Eh.. Lilik, kamu kenapa?
Lilik : Aku kenapa emang?
Angga :
Yah.. kamu, orang ditanya bener-bener malah jawabnya gitu lagi!
Dika : Nggak tahu si Lilik nih.. aku yakin dia pasti
lagi ada masalah, tapi nggak tahu kenapa dia nggak mau ngomong, padahal kita
nih kan sahabat. Jadi gimana gitu kalau ada seorang sahabat yang nggak terbuka
gini.
Mendengar
ucapan Dika, Lilik pun akhirnya tak kuasa untuk menutupi apa yang sedang
dihadapinya.
Lilik :
Sebenarnya aku nggak mau ngomong masalah aku, karena aku nggak mau kalian ikut
terlibat dalam masalah aku, tapi karena kalian memaksa aku untuk ngomong, maka
aku nggak punya pilihan.
Nina: Iya, nggap apa-apa, kamu ngomong
aja!
Lilik: Aku akan berhenti sekolah.
Mutu: Ha... berhenti sekolah? maksud
kamu apaan?
Angga: Iya, maksud kamu berhenti gimana,
Lilik?
Lilik: Aku nggak bisa menambah beban
orangtuaku. Mereka bekerja siang-malam demi bisa menyekolahkan aku. Pas aku
lihat ibuku sakit semalam, aku nggak mungkin lagi bergantung pada ibuku.
Keempat
sahabat Lilik pun terdiam sambil memikirkan jalan terbaik untuk Lilik. Mutu
kemudian memberikan usulan untuk Lilik
Mutu: Ok Lilik, gimana kalau kamu jualan
es keliling saja, kebetulan tante ku menjual es dirumahnya .
Angga: Iya, tante kamu kan punya usaha
es.
Dika: Kyaknya itu ide bagus deh. Kalau
tante Mutu emang butuh karyawan, kamu kan bisa simpan uang kamu untuk biaya
sekolah. Kamu mau kan, Lilik?
Lilik
menerima penawaran Mutu.
Lilik: Baiklah kalau begitu, aku pasti
mau kalau tante Mutu mengijinkan.
Mutu: Sip! kamu tenang aja, aku yakin kamu
pasti bisa berjualan es lilin.
Pada
sore hari akhirnya merekan bersama-sama pergi ke rumah tante mutu untuk
membicarakan perihal menjual es lilin disekitar desa, atas ijin tante mutu
akhirnya mereka bersama-sama berjualan es lilin bersama-sama untuk membantu
lilik
Lilik : wah teman-teman makasi banyak
ya, jualan es nya laku keras berkat kalian
Angga : ini lah gunanya sahabat lik,
kalau ada apa-apa kamu bisa minta batuan kami lagi kok
Nina : sekarang kamu masih bisa sekolah
lagi dan kita bisa bersama-sama trus
Dika : setealh ini kita bermain ditaman
yukkk
Mutu : ayooo
Mereka
pun pergi bermain bersama-sama, persahabantan mereka tetap berjanjut dan lilik
masih tetap bersekolah lagi
Komentar
Posting Komentar