Analisis SWOT Untuk Pengembangan Potensi Daya Tarik Wisata Air Tejun Yeh Mampeh di Desa Lemukih



Proposal Penelitian Skripsi

Nama               : Luh Eni Indrayani
NIM                : 130111042
Kelas               : Reguler Sore
Jurusan            : S1 Manajemen

1.      Judul Proposal Skripsi
Analisis SWOT Untuk Pengembangan Potensi Daya Tarik Wisata Air Tejun Yeh Mampeh di Desa Lemukih
2.      Latar Belakang
Bali dapat dikatakan sebagai salah satu pulau yang terdapat di Indonesia yang memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan devisa negara, hal ini sama seperti di Pulau Papua yang memiliki andil yang sangat besar dalam meningkatkan devisa negara karena di Pulau Papua kaya akan tambang emas dan banyak para investor tertarik menanamkan modalnya di pulau yang terkenal akan Burung Cendrawasih tersebut. Namun lain halnya di Pulau Bali yang tidak memiliki tambang emas seperti yang ada di Pulau Papua, tetapi Bali sangat kaya akan wisata alam maupun budaya. Hal ini yang menyebabkan Bali dikatakan sebagai sumber pariwisata yang ada di Indonesia. Potensi wisata yang sangat tinggi inilah yang menyebabkan tamu internasional tertarik mengunjungi Bali dan menikmati pesona yang terdapat di pulau seribu pura ini.
Tingkat kunjungan wisata yang sangat menonjol inilah yang menjadi pola pikir investor beralih ke Bali untuk menanamkan modalnya. Sehingga sudah tidak dapat diragukan lagi bahwa pariwisata telah dapat membuka lowongan kerja dan kesempatan berusaha yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan devisa negara. Walaupun sempat terjadi bencana teror yang mengganggu periwisata Bali seperti Bom Bali I dan II, pariwisata Bali seakan tidak pernah surut karena Bali memiliki suatu kharisma yang melekat dalam diri wisatawan bahwa Bali adalah surga dunia yang wajib dikunjungi.
Sudah tidak bisa diragukan lagi bahwa pariwisata telah dapat membuka lowongan kerja dan kesempatan berusaha yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan devisa negara. Namun meskipun demikian, sampai saat ini pembangunan pariwisata Bali nampaknya belum dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat Bali karena pembangunan pariwisata Bali Utara, Barat dan Timur masih jauh tertinggal dibandingkan Bali Selatan. Melainkan pembangunan pariwisata di Bali Selatan seperti Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan sebagian Kabupaten Gianyar telah melampaui ambang batas, sementara di Bali Utara, Barat dan Timur masih jauh di bawah ambang batas.
Kawasan Pariwisata Kuta, Sanur, Nusa Dua, dan Ubud selalu ramai dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Meskipun kawasan Nusa Dua baru dikembangkan sekitart tahun 1980-an, namun sekitar tahun 1990-an kawasan ini telah menjadi kawasan yang terkenal keseluruh dunia sebagai kawasan pariwisata mewah dan eksklusif. Selanjutnya, kawasan Ubud kondisinya tidak jauh berbeda dengan kawasan Nusa Dua. Kawasan ini selalu ramai dikunjungi wisatawan sehingga pariwisata sudah menjadi sumber penghasilan utama masyarakat setempat yang dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain seperti pertanian, peternakan dan industri kerajinan.
Sebaliknya, Kabupaten Buleleng yang merupakan sebuah kabupaten di Bali yang kaya akan pemandangan alam. Dan bahkan dapat dikatakan Buleleng merupakan daerah yang paling lengkap serta memiliki suatu objek dan daya tarik yang unik sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Daya tarik berasal dari dua faktor, yakni budaya dan alamnya. Pemandangan bukit, air terjun, kolam renang mata air, laut di sepanjang utara kabupaten ini, tempat-tempat bersejarah, museum lontar, bangunan kerajaan dan peninggalan Belanda, pura-pura yang unik, danau dan masih banyak lagi yang sebenarnya bisa dikembangkan menjadi objek pariwisata. Untuk mengurangi ketimpangan tersebut maka perlu dilakukan pemerataan pembangunan pariwisata terutama kedaerah-daerah yang masih memiliki wilayah cukup luas seperti Kabupaten Buleleng.

Salah satu wilayah di Kabupaten Buleleng yang mempunyai potensi daya tarik wisata alam adalah Desa Lemukih. Secara geografis Desa Lemukih terletak di Kecamatan Sawan, dengan luas wilayah ± 3.970 hektar. Di sebelah utara, Desa Lemukih berbatasan dengan Desa Sekumpul, berbatasan dengan Desa Galungan di sebelah timur dan berbatasan dengan Kecamatan Sukasada di sebelah barat dan selatan. Desa ini terletak di tengah-tengah perbukitan (bukit Cemara Geseng di sebelah baratnya, bukit Catu di sebelah selatan dan bukit Galungan di sebelah timurnya). Perbukitan inilah melahirkan banyak sungai yang mengalir pada setiap lembahnya. Sungai-sungai tersebut diantaranya adalah Tukad Luu, Tukad Kalang, Tukad Kancut, Tukad Tuaya, dan beberapa sungai-sungai kecil lainnya. Karena banyak sungai yang mengalir di sekeliling desa, maka bertani dan berkebun merupakan mata pencaharian yang paling cocok dan paling diminati oleh penduduk setempat. Sehingga tidak bisa dipungkiri kalau di desa ini masih banyak terbentang luas sawah milik penduduk yang sudah tentunya dapat memberi nilai tambah terhadap keasrian dan pesona desa ini.
Sebagai dampak positif dari banyaknya sungai yang mengalir di desa ini, maka banyak pula air terjun yang tercipta di setiap aliran sungai. Seiring perkembangan era globalisasi, kemudian air terjun inilah yang saat ini mulai dikembangkan oleh penduduk setempat untuk dijadikan sebagai destinasi wisata alam, dengan harapan dapat memberikan penghasilan tambahan bagi penduduk sekitar aliran sungai pada khususnya dan penduduk Desa Lemukih pada umunya. Kemudian hal ini dibarengi dengan pembentukan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang bertugas untuk menggali lebih banyak lagi potensi-potensi wisata yang ada di Desa Lemukih, serta kemudian dikembangkan bersama penduduk setempat dan akhirnya dipromosikan ke dunia luar.
Menurut peraturan Bupati Buleleng Nomor 51 Tahun 2017 tentang “Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Buleleng Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Penetapan Daya Tarik Wisata Kabupaten Buleleng” bahwa saat ini di Desa Lemukih sudah ditetapkan sebanyak lima air terjun yang mempunyai daya tarik dalam bidang wisata alam. Kelima air terjun tersebut diantaranya adalah Air Terjun Fiji, Air Terjun Bengbengan, Air Terjun Bukit Lalang, Air Terjun Yeh Mampeh, dan Air Terjun Ikut Sampi. Sebagian besar kelima air terjun tersebut masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Kurangnya sentuhan dari pemerintah membuat kelima air terjun tersebut seolah-olah menjadi terbengkalai. Seperti misalnya Air Terjun Yeh Mampeh.
Air Terjun Yeh Mampeh terletak di Banjar Nangka, sekitar 5 km dari pusat pemerintahan Desa Lemukih. Lokasi ini dapat ditempuh dengan waktu 30 menit dan melewati jalan menanjak yang berkelok-kelok. Air Terjun Yeh Mampeh  jatuh di ketinggian 100 meter dari puncak gunung. Airnya sangat jernih, ditambah dengan panorama alam disekitar kawasan itu yang terdiri dari pegunungan, pepohonan, persawahan yang membuat hawa di daerah itu semakin sejuk dan dingin. Di sekitar air terjun banyak terdapat satwa liar, seperti kera, juga beraneka ragam burung, dimana kicauan burung banyak menghiasi kawasan air terjun itu. Air Terjun Yeh Mampeh dapat dikatakan sebagai Hidden Tourism Place. Hal ini bisa dibuktikan karena masyarakat yang ada di Kecamatan Sawan pun belum sepenuhnya mengetahui keberadaan air terjun ini. Kurangnya informasi tentang keberadaan Air Terjun Yeh Mampeh sangat menarik diteliti lebih lanjut melalui analisis potensi wisata yang dimiliki.
Dari observasi awal yang dilakukan oleh penulis, akses jalan yang ada pada kawasan wisata tersebut cukup membahayakan nyawa seorang pengunjung, karena akses jalan setapak yang dilalui tidak mempunyai pembatas jalan yang dapat mencegah seorang pengunjung terjatuh. Kemudian setelah melewati akses jalan setapak kita harus melewati bebatuan besar yang cukup licin sehingga pengunjung harus berhati-hati melewati batuan tersebut. Selain itu tidak adanya tempat peristirahatan dan warung-warung yang disediakan bagi seorang pengunjung untuk menikmati keindahan Air Terjun Yeh Mampeh juga menjadi permasalahan bagi para pengunjung. Hal ini tentu dapat mengurangi ketertarikan seorang pengunjung karena kurangnya fasilitas yang dapat menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Terkait dengan potensi dan permasalahan yang dimiliki oleh Air Terjun Yeh Mampeh, maka peneliti tertarik untuk melakukan identifikasi yang jelas terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan Air Terjun Yeh Mampeh sebagai daya tarik wisata alam beserta fasilitas yang tersedia. Berdasarkan fenomena tersebut maka dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul “Analisis SWOT Untuk Pengembangan Potensi Daya Tarik Wisata Air Tejun Yeh Mampeh di Desa Lemukih.
3.      Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah Potensi Air Terjun Yeh Mampeh untuk pengembangan daya tarik wisata alam ditinjau dari SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats) Analysis?

4.      Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui Potensi Air Terjun Yeh Mampeh untuk pengembangan daya tarik wisata alam ditinjau dari SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats) Analysis

5.      Metode Penelitian
Adapun analisis data yang digunakan pada saat penelitian adalah Analisis Deskriptif Kualitatif yaitu penelitian dan pengamatan yang memiliki tujuan memberikan gambaran atau penjelasan mengenai Potensi Air Terjun Yeh Mampeh Desa Lemukih di Kecamatan Sawan sebagai Daya Tarik Wisata Alam. Dalam penelitian ini nantinya akan menggunakan tiga jenis instrumen, yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi.


6.      Kerangka Berpikir


 




 
Dalam analisis potensi wisata sangat diperlukan beberapa data atau faktor pendukung untuk dapat dikategorikan sebagai potensi wisata. Hal tersebut harus mampu dianalisis sebagai potensi wisata. Hal ini bertujuan agar diketahui permasalahan dan diketahui cara pengembangannya dan pemecahan permasalahan yang ditemui.
Adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah SWOT Analysis. Yang akan dijelaskan tentang SWOT Analysis adalah pertama mengenai kekuatan (Strengths), selanjutnya yang harus mendapat perhatian lebih yaitu mengenai kelemahan (Weaknesses) dan keuntungan yang didapat terhadap peluang (Opportunities), serta kewaspadaan terhadap ancaman (Threats) yang bisa terjadi terhadap Potensi Air Terjun Bengbengan.
Dari analisis SWOT inilah, setelah diketahui kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) bisa dilakukan pengembangan dan perbaikan yang sesuai dan baik serta benar. Oleh karena itu Air Terjun Yeh Mampeh yang disebut potensi wisata alam dengan semua kriteria dan langkah-langkah sudah tersedia maka Air Terjun Yeh Mampeh dapat dikatakan sebagai objek wisata di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali.

Komentar

Popular Posts

Jenis-Jenis Port beserta Penjelasan, Gambar, dan Fungsinya Pada Console Unit

Proposal Usaha Bengkel Las Dan Bubut “Sabadha Logam”

Drama : Liburan Ke Kebun Binatang