LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN BENGKEL LAS DAN BUBUT SABDHA LOGAM



    Semakin cepatnya perkembangan teknologi dan tingginya tingkat persaingan dalam dunia kerja, merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak, terutama dalam dunia industry yang tidak bisa lepas dari teknologi elektronika dan informasi.perubahan serta perkembangan yang sudah dicapai seperti koputerisasi telah sedemikian cepatnya dan menuntut kalangan industry serta para praktisi yang berkecimbung didalamnya untuk siap menghadapi kemajuan yang ada serta untuk memperbaiki kemampuan mahasiswa dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
      Praktek kerja blapangan merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para mahasiswa, yang memadukan antara pendidikasn di sekolah dengan pendidikan di dunia industry yang diproleh dengan melakukan praktek  kerja secara langsung dan terarah untuk menambah keahlian tertentu.
      Dengan diaakannnya praktek kerja lapangan saat ini sangatlah baik dan berguna bagi setiap mahasiswa di STIE satya dharma singaraja untuk mendapatkan suatu gambaran yang nyata pada pekerjaan yang akan digeluti,sehingga bila mereka terjun ke dunia kerja tidak mendapatkan keulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dapat menerapkan keahlian profesi yang dimiliki.
      Sebagai mahasiswa di STIE diwajibkan untuk mengikuti program praktek kerja lapangan. PKL adalah kegiatan dalam mengamalkan pengetahuan dan keterampialan profesional. Melalui program praktek kerja lapangan(PKL) ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bekerja
            Praktek kerja lapangan (PKL) yang dilakukan  oleh penulis adalah di bengkel las dan bubut sabadha logam yang ber-alamat di jln pulao obi banyuning timur yaitu intansi pribadi yang bergerak di bidang usaha pembuatan kontruksi baja. Dengan jangka waktu pelaksanaa pkl dilakukan selama 3 bulan efektif dilapangan dan ditemukan di dalam.




BAB I
Diskripsi perusahaan
1.1  Tinjuan umum
    Semakin cepatnya perkembangan teknologi dan tingginya tingkat persaingan dalam dunia kerja, merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak, terutama dalam dunia industry yang tidak bisa lepas dari teknologi elektronika dan informasi.perubahan serta perkembangan yang sudah dicapai seperti koputerisasi telah sedemikian cepatnya dan menuntut kalangan industry serta para praktisi yang berkecimbung didalamnya untuk siap menghadapi kemajuan yang ada serta untuk memperbaiki kemampuan mahasiswa dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
      Praktek kerja blapangan merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para mahasiswa, yang memadukan antara pendidikasn di sekolah dengan pendidikan di dunia industry yang diproleh dengan melakukan praktek  kerja secara langsung dan terarah untuk menambah keahlian tertentu.
      Dengan diaakannnya praktek kerja lapangan saat ini sangatlah baik dan berguna bagi setiap mahasiswa di STIE satya dharma singaraja untuk mendapatkan suatu gambaran yang nyata pada pekerjaan yang akan digeluti,sehingga bila mereka terjun ke dunia kerja tidak mendapatkan keulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dapat menerapkan keahlian profesi yang dimiliki.
      Sebagai mahasiswa di STIE diwajibkan untuk mengikuti program praktek kerja lapangan. PKL adalah kegiatan dalam mengamalkan pengetahuan dan keterampialan profesional. Melalui program praktek kerja lapangan(PKL) ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bekerja
            Praktek kerja lapangan (PKL) yang dilakukan  oleh penulis adalah di bengkel las dan bubut sabadha logam yang ber-alamat di jln pulao obi banyuning timur yaitu intansi pribadi yang bergerak di bidang usaha pembuatan kontruksi baja. Dengan jangka waktu pelaksanaa pkl dilakukan selama 3 bulan efektif dilapangan dan ditemukan di dalam.

1.2  Tujuan PKL
a.      PKL (praktek kerja lapangan) dilakukan agar ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dapat diterapkan dimana tempat melakukan PKL ( praktek kerja lapangan.
b.      Untuk bisa melihat secara langsung permasalahan yang timbul dilapangan dan mencari solusi dari permasalahan yang ada.
c.       Untuk bisa mengetahui situasi dan kondisi di dunia kerja yang sesungguhnya sehingga kita dapat mempersiapkan diri secara metal untuk bersaing dalam memasuki dunia kerja
d.      Menambah wawasan, memperluas pengetahuan, mengasah keterampilan dan bakat, serta melatih untuk menjadi enaga kerja yang pfopesional dan ahki dibidang masing-masing.
e.       Untuk mengetahui peran karyawan dalam melaksanakan tugas di bengkel las dan bubt sabadha logam.

1.3   Manfaat PKL
A.    bagi mahasiswa
1)      mahasiswa dapat mengetahui dan mendapatkan wawasan dalam dunia kerja yang sebenarnya.
2)      Menambah pengetahuan dan penglaman siswa mengenai kondisi suatu instansi serta mengetahui permasalahan praktis di dunia kerja dan pemecahanya.
3)      Mengetahui, mengerti dan memahami penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapat selama di sekolah dalam bentuk prakteng kerja di instansi.
4)      Sebagai sarana pengembangan potensi dan kreatifitas yang dimiliki oleh mahasiswa.
5)      Mahasiswa bisa memproleh keterampilan dan penglaman dalam dunia kerja.
6)      Menumbuhkan rasa optimis dan percaya diri pada mahasiswa.
7)      Melatih diri untuk bekerja professional.
8)      Sebagai sarana untuk mempromosikan diri di tempat kerja lapangan dilaksanakan.
B.     Bagi lembaga pendidikan
1)      Bisa menjalin hubungan kerjasama antara lembaga pendidikan stie satya dharma singaraja dengan perusaan atau instansi tempat mahasiswa melaksanakan PKL( praktik kerja lapangan).
2)      Sebagai acuan bagi mahasiswa stie satya dharma dharma singaraja untuk lebih mendalami lagi materi yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi penuis selama melaksanakan kegiatan pkl ( praktik kerja lapangan).
3)      Sebai sarana publikasi mengenai keberadaan lembaga pendidikan penulis.
4)      Untuk menambah relasi kerja.
C.     Bagi instansi/perusahaan
1)      Perusahaan mampu membantu meningkatkan kualitas smber daya manusia.
2)      Perusahaan bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang keadan dunia kerja.
3)      Perusahaan dapan mencari tenaga kerja yang sesua dengan perusahan tersebut


BAB II
2.1 Tinjauan Umum Perusahaan
            Untuk menghadapi persaingasn di era modern seperti ini, setiap orang di tuntun untuk meningkatkan kreatifitas diri dan sumber daya yang ada dalam diri sendiri, dalam bidang berwirausaha untuk menghadapi tekanan ekomomi.
            Sebagai mahasiswa regular sore semester 7 STIE SATYA DHARMA di wajibkan mengikuti praktek kerja lapangan. Praktek kerja lapangan adalah kegiatan dalam mengamalkan pengetahuan dan keterampilan professional, dengan praktek ini di harapkan sebagai mahasiswa dapat mengetahui keadaan system kewirausahaan yang ada di lapangan dan juga dapat meningkatkan wawasan tentang cara berwirausaha.
            Menurut winardi (2003:17) kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan jalan mengorbankan waktu dan upaya yang diperlukan untuk menanggung resiko financial, psikologykal, serta social dan menerima hasil-hasil berupa imbalan moneter dan kepuasan pribadi sebagai dampak dari kegiatan tersebut. Praktek kerja lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah di usaha perbengkelan. Bengkel las dan bubut sabadha logam beralamat di jalan pulao obi. Bengkel las dan bubut sabadha logam merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang kewirausaan yang memproduksi barang berupa pagar,pintu,trails,dll.
2.1.1 Lokasi Perusahaan
            Praktek kerja lapangan dilakukan di bengkel las dan bubut sabadha logam yang beralamat di jalan pulau obi. Bengkel ini mulai berdiri pada tahun 2005. Letak bengkel ini dapat dikatakan strategis untuk berwira usaha karena terletak di pinggir jalan. Sehingga menyebabkan lokasi bengkel ini tidak terlalu jau dari pusat kota.sehingga untuk mengirim pesanan lebih mudah dilakukan.

2.1.2 Penunjang Usaha
             Beberapa unsur yang dapat menunjang kegiatan perusahaan sehari-hari, dimana perusahaan ini bergerak di bidang produksi barang yang berbahan baku logam. Dua unsure utama yang menjadi penunjang operasional adalah
1.      Unsur mesin yang di maksud adalah bagian salah satu penunjang usaha yang berbentuk alat karena pekerjaan ini tidak dapat di lakukan tanpa menggunakan bantuan mesin.mesin mempunyai fungsi yang berpengaruh untuk kegiatan diantaranya: mesin las, mesin bubut, gerinda,konpresor,bor,dll.
2.      Unsure manusia yang di maksud adalah staf-staf atau kryawan yang bergerak di bidang tertentu yang bertugas untuk membuat/ memproduksi barang jadi.
           


2.1.3 Sejarah Singkat Bengkel Las Dan Bubut Sabadha Logam
            Bengkel las dan bubut sabdha logam berdiri sejak tahun 2005, awal berdirinya bengkel ini dimulai dari kerjasama dengan salah satu seoramg guru. Dan dari sana bengkel ini mulai berkembang, awal bengkel ini berdiri di jalan pulau komodo, yang pada saat itu bengkel ini masih menggunakan sistim kontrak tempat. di awal berdirinya bengkel ini memang sangat susah mencari pelanggan karena bengkel ini masih sangat baru. Akirnya pemilik bengkel in menawarkan jasanya pada seseorang dan pada saat itu bengkel ini memulai produksinya. Karena kwalitas produk yang dihasilkan sangat sempurna hasilnya, bengkel ini menjadi ramai pelanggan.
            Selama 8 tahun berdiri bengkel ini sudah banyak mengasilkan produk yang membuat konsumen sangat senang untuk membeli produk dari bengkel ini. Dari hasil bengkel ini sudah bisa embeli lahan baru untuk membuat bengkel yang baru karena masa kontrak tempat bengkel ini sudah akan berakhir.
            Pada tahun 2013 bengkel ini resmi pindah tempat ke jalan pulau obi. Bengkel ini pun semakin bnyak mendapatkan konsumen. Bengkel ini mempunyai karyawan kurang lebih 4 orang. Bengkel ini pun sampai sekarang masih sangat ramai peminatnya.


2.1.4 “ Visi,Misi,Tujuan Dan Motto Bengkel Las Dan Bubut Sabadha Logam
            Visi bengkel las dan bubut sabadha logam
“ menjadi bengkel unggulan sehat dan mandiri, yang di kelola menejemen profesional, sehingga mampu berkiprah di kawasan buleleng dan sekitarnya dengan mengutamakan mutu pelayanan”
            Misi bengkel las dan bubut sabadha logam
1.      memenuhi tuntutan konsumen agar konsumen dapat percaya dengan hasil kerja bengkel ini.
2.      Menjamin kualitas barang yang sudah di pasarkan dan pemprioritaskan pelayanan yang baik.
Tujuan bengkel las dan bubut sabadha logam
“memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen dan memberikan hasil yang    memuaskan bagi konsumen”
Moto bengkel las dan bubut sabdha logam
            “ kepuasan konsumen adalah tujuan utama kami”

2.1.5 Bahan Atau Produk Yang Dijual
   Untuk bisa bersaing dalam pengolahan logam, bengkel ini memberikan berbagai jenis bahan yang di tawarkan. Suatu penjualan akan dapat bertahan jika perusahan itu mampu menawarkan atu menjual barang-barang dan juga jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Berikut ini didefinisikan pengertian penjualan menurut berapa ahli.
   Menurut Basu (1999:401) menyatakan penjualan adalah suatu kegiatan yang meliputi pemindahan barang dan jaasa atau penggunaan penjualan saja, tampa adanya periklanan atau kegiatan lain yang di tunjukan untuk mendorong permintaan.
   Berbeda halnya menurut Winardi  (1991:3) menyatakan bahwa penjualan didefinisikan sebagai peruses dimana sang penjual memastikan mengaktifasi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan sang pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan menguntukan kedua belah pihak sedangkan menurut Wiliam ( 1991:16) penjualan adalah suatu usaha yang membujuk konsumen membeli produknya agar sesuai dengan suplai yang ada. Dari definisi sdi atas dapat dikatakan bahwa penjualan adalah merupakan salah satu kegiatan dalam pmasaran yang memindahkan barang atau jasa yang di dahului dengan tawar menawar. Berunding membentuk harga dan menyerahkan hak mlikagar tercapai manfaat baik penjual maupun pembeli yang menguntukan kedua belah pihak.
  Menurut Marwan (1990:6) menyatakan manfaat dari pada ramalan penjualan adalah
a.       Peramalan dapat memperbaiki proses pembelian laporan karena menambah kemampuan perusahaan untuk mengadakan pengawasan informasi kegiatan-kegiatan tertentu.
b.      Pramalan mendatangkan hasil ini dapat dipakai pedoman penyusunan team work. Diantara pimpinan-pimpinan perusahaan.
c.       Hasil peramalan dapat dipakai sebagai dasar penyusnan-penyusunan perencanaan secara kwalitatip yang lazim disebut anggaran

Perusahan ini atau bengkel ini dalam mengambil keputusan dilakukan berdasarkan teori dan praktek di lapangan.
Menurut Sofjan (1999:14) menyatakan bahwa pengambilan keputusan keputusan adalah proses pemilihan alternative atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan yang rasional harus diambil dan dengan demikian dapat ditentukan dan disusun rencana-rencana yang logis daro keputusan-keputusan yang rasional harus diambil. Dengan demikian dapat di tentukan dan disusun rencana-rencana yang logis dari keputusan yang diambil atas dasar peralatan ilmu pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatip serta kenyataan yang terjadi.
  Kemudian menurut Widjaja (1994:189) menyatakan pengambilan keputusan adalah suatu proses pemecahan masalah yang sulit dengan memilih berbagai tindakan alternatip berdasarkan dari pengertian tersebut dapat di simpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan alternatip dalam usaha untuk memecahkan suatu masalah










1.      Harga pipa besi merk spindo

Ukuran (diameter)
Panjang
Harga / btg
1/2″
6m
85,000.00
1"
6m
175,000.00
1 1/4"
6m
234,000.00
1 1/2"
6m
295,000.00
2"
6m
374,000.00
2 1/2"
6m
595,000.00
3"
6m
770,000.00
4"
6m
1,100,000.00
6"
6m
1,920,000.00
8"
6m
3,100,000.00

2.      Harga pipa mesi merk gip

JENIS
HARGA / BTG (Rp.)
HARGA / BTG (Rp.)
Diameter
Pipa GIP
Pipa GIP
( inch )
MEDIUM SII
SCHEDULE 40



1/2"
183,000.00
200,800.00
3/4"
235,000.00
268,000.00
1"
361,000.00
396,000.00
1.25"
476,000.00
540,000.00
1.2"
547,000.00
676,000.00
2"
746,000.00
858,000.00
2.5"
952,000.00
1,366,000.00
3"
1,230,000.00
1,800,000.00
4"
1,780,000.00
2,560,000.00
5"
2,394,000.00
3,490,000.00
6"
2,852,000.00
4,508,000.00
8"

7,115,000.00
8 “
4,096,000.00



                                                Daftar harga produk
SPESIFIKASI
HARGA
SATUAN
HARGA PAGAR BESI
300.000 s/d 600.000
M2
HARGA PAGAR BESI BALKON
270.000 s/d 550.000
M2
HARGA PINTU PAGAR
400.000 s/d 700.000
M2
HARGA PINTU PAGAR TEMPA
800.000 s/d 1.200.000
M2
HARGA TERALIS JENDELA MINIMALIS
250.000 s/d 350.000
M
HARGA TERALIS TEMPA
300.000 s/d 500.000
M
HARGA KANOPI RUMAH
250.000 s/d 750.000
M2
HARGA RAILING TANGGA
325.000 s/d 700.000
M lari
HARGA PINTU BESI
1.000.000 s/d 1.750.000
unit
HARGA TANGGA PUTAR
2.850.000 s/d 5.000.000
unit


DAFTAR HARGA BESI 
SPESIFIKASI
HARGA
SATUAN
HARGA KANOPI
900.000  s/d  2.500.000
M2
HARGA PAGAR
1.000.000  s/d  2.250.000
M2
HARGA RAILING TANGGA
900.000  s/d  2.200.000
M. LARI
HARGA LEMARI / CABINET / RAK
HARGA MENGIKUTI GAMBAR DAN VOLUME*

HARGA MEJA DAN KURSI
HARGA MENGIKUTI GAMBAR DAN VOLUME*

HARGA KITCHEN SET/DAPUR
HARGA MENGIKUTI GAMBAR DAN VOLUME*
M
HARGA BOX TEMPAT SAMPAH
500.000 s/d 1.550.000
UNIT

2.2 Struktur Pengurus Bengkel Las Dan Bubut Sabadha Logam
            Setiap perusahaan baik besar maupun kecil pada umumnya mmemiliki struktus organisasi, dengan tujuan memperjelas tugas dan tanggung jawab masing masing.
            Struktur organisasi perusahan ini sama dengan struktur organisasi pada umunya dimana pelimpahan wewenang berlangsung vertical dan sepenuhnya dari puncak pemimpin ke seksi yang di bawahnya.
            Struktur organisasi bengkel las dan bubut sabdha logam dapat digambarkan sebagai brikut:


Dengan melihat pejabaran struktur organisasi diatas maka dapat di berikan penjelasan sebagai berikut:
1.      Manager adalah seorang pemimpin/pemilik perusahan yang memonitor semua aktivitas yang di lakukan di suatu perusahan.
2.      Bendahara adalah seseorang yang mempunyai tugas untuk mencatat semua pemasukan dan pengeluaran di suatu perusahan.
3.      Karyawan adalah seorang yang menjalankan pekerjaan yang di berikan oleh ménage

2.3 Kegiatan Perusahan.
            Setiap perusahaan memiliki aktivitas yang berbeda sesuai dengan jenis perusahan yang ada. Seperti bengkel ini yang dalam aktivitasnya menjalani proses produksi pengerjaan logam. Adapun aktivitas yang dilakukan oleh bengkel las dan bubutsabadha logam adalah sebagai berikut:
1.      Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses dimana melakukan pengenalan pruduk yang di hasilkan guna dapat menarik minat konsumen untuk memesan suatu produk. Pemasaran ini di lakukan dengan berbagai cara seperti: melalui media cetak,internet dll.
2.      Transaksi
Transaksi adalah dimana suatu proses yang di lakukan dua orang atau lebih guna mencari kesepakatan harga. Transaksi sangat menentukan untuk maupun rugi suatu prsaankaena jika salah memperhitungkan suatu perusan dapat mengalami kerugian.
3.      pembelian bahan
pembelian bahan dilakukan setelah proses transaksi selesai di laksanakan dan mendapatkan persetujuan diantar kedua belah pihak. Proses pembelian bahan ini di lakukan dengan cara mencari langsung di toko penjual bahan atau juga dapat memesan jika bahan tersebut langka/susah didapat.
4.      Pengerjaan
Pengerjan dilakukan jika proses pembelian bahan sudah selesai di lakukan dan sudah berada dibengkel. Proses ini memakan waktu tergantung dari pesanan dan kesulitan yang di hadapi. Pengerjaan ini di kerjakan oleh karyawan perusahan dan hasil prodak di lanjutkan ke finising.
5.      Finishing
Finishing adalah dimana suatu proses akhir yang dikerjakan setelah pengerjaan. Biasanya pekerjaan ini di lakukan dengan proses pendempulan dan setelah itu proses pengecatan menggunakan konpresor atau dengan cat kuas.
6.      Pemasangan di lokasi
Pemasangan di lokasi dilaksanakan setelah proses fnishing selesi. Proses ini di lakukan di tempat yang akan di pasang suatu produk.
 


BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL
3.1  Kegiatan selama praktek kerja lapangan
            Kegiatan praktek kerja lapangan (pkl) di bengkel las dan bubut sabadha logam yang berlangsung selama 3 bulan. Adapun kegiatan yang dilakukan selama pkl yaitu:
1.      Mencatat pemasukan
Dalam kegiatan ini yang di lakukan adalah mengihitumg pemasukan yang didapat dari hasil produksi.
2.      Mencatat pemgeluaran
Dalam kegiatan ini yang dilakukan adalah menghitung jumblah pengeluaran selama proses prudksi dan mengitung berapa jumlah harga bahan baku yang di gunakan.
3.      Mencatat/menghitung jumlah global
Dalam kegiatan ini yang dilakukan adalah menghitung keseluruhan hasil dari biaya produksi dari pemasukan sampai jumblah pengeluaran.
3.2 Prosedur Kerja Di Tempat Pkl Dan Flow Chart
Selama melaksanakan praktek kerja lapangan di bengkel las dan bubut sabadha logam.adapun pekerjaan yang tangani yaitu bagian pengecekan pemasukan dan pengeluaran untuk lebih memahami system dari kegiatan tersebut maka dibutuhkan flow chart system mesupakan bagan yang memnunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan didalam system secara keseluruhan.

     Yang pertama yaitu pada bagian pemasukan adapun proses yang harus dilakukan adalah menghitung berapakah jumlah pemasukan yang masuk setiap harinya, selanjutnya adalah pengeluaran  adalah proses menghitung berapakah jumlah pengeluaran/bahan baku yang di gunakan  setiap membuat hasil produksi. Adapun flow chart system yang terjadi adalah
1.4   Strategi pemasaran
Sttrategi pemasran adalah sesuatu yang meliputi seluruh system yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan haga sampai dengan mempromosikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembelian actual maupun potensial

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan strategi pemasaran produk
1.      Kekuatan, meliputi kemampuan internal,sumber daya,dan factor situasional positip yang dapat membantu perusahan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya
2.      Kelemahan meliputi keterbatasan internal dan factor situasional negative yang dapat menghalangi performa perusahaan.
3.      Peluang adalah factor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan exsternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memproleh keuntungan.
4.      Ancaman adalah factor lingkungan exsternal yangtidak menguntungkan yang manghadirkan tantangan bagi performa perusahaan.



1.3  temuan selama praktek kerja lapangan
bengkel las dan bubut sabadha logam merupakan salah satu bengkel yang berbeda. Karena dalam melakukan aktivitasnya pasti akan menemukan kendala/permasalahan. Begitu juga dalam proses peraktek kerja lapangan di bengkel las dan bubut sabadha logam terdapat masalah-masalah yang di hadapi.

1.3.1        Temuan
Bengkel las dan bubut ini memproduksi barang seperti pagar, pintu, trails, rolling door. Disini kendala yang di hadapi adalah:
1.      kurangnya komunikasi antar karyawan
sering terjadi pada saat ada konsumen menanyakan harga barang pengawai tidak dapat memberikan keterangan yang pasti tentang berapakah harga barang tersebut.
2.      Pross produksi/pengerjaan memakan waktu yang banyak,menyebabkan sering terjadi complain pada konsumen.
3.      System pembukuan masih sangat manual karna tidak adanya computer.

3.3.            Cara Mengatasi Masalah
1.      Kuranya komunikasi antar karyawan
Cara mengatasi kurangnya komunikasi antar karyawan adalah dengan cara menanyakan kepada manager bengkel  tersebut sebelum melakukan transaksi dan mencatat semua data yang didapat dalam menayakan harga yang sudah di ketahui
2.      Proses produksi yang lama dapat diatasi dengan cara meningkatkan sumber daya manusian dan menambah tengaga kerja yang lebih berpengalam agar dapat melaksanakan proses produksi yang cepat agar konsumen merasa puas dengan kinerja karyawan tersebut.\
Cara mengatasi sytem pembukuan yang masih sangat manual adalah dengan cara melakukan pelatihan dibidang computer dan akutansi agar dapat mengolah data yang didapat dan bisa membuat pembukuan yang benar

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesmpulan
     Dari pemaparan laporan praktek kerja lapangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa, praktek kerja lapangan atau yang sering kita sebut dengan pkl. Merupan salah satu program dan syarat bagi mahasiswa di stie satya dharma singaraja.
     Bengkel las dan bubut sabadha logam merupakan tempat pkl yang terpilih dimana bengkel ini mempunyai kegiatan menghitung pemasukan,pengeluaran.
   Selama proses praktik kerja lapangan adapun masalah yang di temukan yaitu kurangnya kordinasi antar teman, proses pengerjan yang lama, system pembukuan yang masih sangat sederhana.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat dikemukakan beberapa saran kepada pemegang keputusan sebagai bahan pertimbangan yakni sebagai berikut

1.      Dissarankan agar komunikasi antar karyawan lebih ditingkatkan lagi karna semakin karyawan sering berkomunikasi maka karyawan tersebut akan lebih tau bagai mna system kerja.
2.      Terpenuhinya sarana dan prasarana untuk menunjang proses pekerjaaan yang dapat meningkatkan hasil kinerja dari karyawan tersebut.


            DAPTAR PUSTAKA

   Sofjan Assauri, 1999, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Penerbit
         Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.                                                                                                                     
  Basu Swata dan Irawan, 1999 , Manajemen Pemasaran Moderen, Penerbit Liberty,
         Yogyakarta
  Marwan Asri,1996, Anggaran Perusahaan 1. Edisi Ketiga, Penerbit BPFE,
          Yogyakarta
  Amin Wdijaja, 1994, Akuntansi Manajemen,Penerbit Rineka Cipta Jakarta
  Komang Ratnasari, 2015, PKL. Koperasi Serba Usaha Tri Dwi Eka
  Winardi (2003:17) Kewirausahaan, Universitas Sumatera Utara.
 

Komentar

Popular Posts

Jenis-Jenis Port beserta Penjelasan, Gambar, dan Fungsinya Pada Console Unit

Proposal Usaha Bengkel Las Dan Bubut “Sabadha Logam”

Drama : Liburan Ke Kebun Binatang