TUGAS MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN ARTI DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN



Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama untuk kegiatan operasionalperusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengankeuangan perusahaan. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat keuangan kosong. Kuangan perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua kegiatan operasional perusahaan. Manajemen atas arus keluar- masuknya dana perusahaan yang terkontrol akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis. Dalam kondisi keuangan yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi keuangan perusahaan tersebut.
Manajemen Keuangan membicarakan teori keuangan yang pada dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu.  Teori keuangan menjelaskan  mengapa suatu fenomena dibidang keuangan bisa terjadi, dan mengapa keputusan keuangan perlu diambil dalam menghadapi persoalan keuangan. Manajemen  sendiri sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pemahaman teori keuangan akan  akan memudahakan bagi ita untuk memahami berbagai masalah keuangan yang  mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari hari. Seorang manajer keuangan harus dapat memahami  dasar dasar dari manajemen keuangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang manajer dalam mengetahui perihal konsep dasar keuangan.
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama untuk kegiatan operasionalperusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengankeuangan perusahaan. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat keuangan kosong. Kuangan perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua kegiatan operasional perusahaan. Manajemen atas arus keluar- masuknya dana perusahaan yang terkontrol akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis. Dalam kondisi keuangan yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi keuangan perusahaan tersebut.
Manajemen Keuangan membicarakan teori keuangan yang pada dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu.  Teori keuangan menjelaskan  mengapa suatu fenomena dibidang keuangan bisa terjadi, dan mengapa keputusan keuangan perlu diambil dalam menghadapi persoalan keuangan. Manajemen  sendiri sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pemahaman teori keuangan akan  akan memudahakan bagi ita untuk memahami berbagai masalah keuangan yang  mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari hari. Seorang manajer keuangan harus dapat memahami  dasar dasar dari manajemen keuangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang manajer dalam mengetahui perihal konsep dasar keuangan.
 

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajem keuangan?
2.      Bagaimana prinsip-prinsip manajemen keuangan perusahaan?
3.      Apa saja lingkungan keuangan?
4.      Apa fungsi manajemen keuangan?
5.      Apa peran manajemen keuangan pada perusahaan?
6.      Bagaimana tujuan manajemen keuangan pada perusahaan?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian manajemen keuangan
2.      Untuk mengetahui bagaimana prinsip- prinsip manajemen keuangan.
3.      Untuk mengetahui lingkungan keuangan.
4.      Untuk mengetahui fungsi manajemen keuangan.
5.      Untuk mengetahui peranan dan pentingnya manajemen keuangan
6.      Untuk mengetahui tujuan manajemen keuangan pada perusahaan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Manajemen Keuangan
Definisi Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Sedangkan Definisi Manajemen Keuangan menurut para ahli dapat Anda baca dibawah ini :
1.      Pengertian manajemen keuangan menurut Liefman : Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
2.      Pengertian manajemen keuangan menurut Erlina, SE. Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).
3.      Pengertian manajemen keuangan menurut Depdiknas : Manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
4.      Pengertian manajemen keuangan menurut Prawironegoro : Aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
5.      Pengertian manajemen keuangan menurut Bambang Riyanto : keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.
Jadi, Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

B.     Prinsip Manajemen Keuangan
Dalam prakteknya, Manajemen Keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi.Untuk itu, dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik maka diperlukan pengidentifikasian prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik pula.
Adapun 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan:
1.      Konsistensi (Consistency) : Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di dalam pengelolaan keuangan.
2.      Akuntabilitas (Accountability) : Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada individu, kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan, atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
3.      Transparansi (Transparency) : Organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4.      Kelangsungan Hidup (Viability) : Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat strategic maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana strategiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
5.      Integritas (Integrity) : Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6.      Pengelolaan (Stewardship) : Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui berhati-hati dalam perencanaan strategic, identifikasi resiko-resiko keuangan, dan membuat sistem pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7.      Standar Akuntansi (Accounting Standards): Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku secara umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.

C.    Lembaga Keuangan danLingkungan Manajemen Keuangan
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah . Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi diInggris ), Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, dana pensiun, reksa dana, dan bursa efek). Fungsi Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan.
Lembaga keuangan adalah suatu badan  yang bergerak dibidang keuangan untuk menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki fungsi utama ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat.

D.    Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (aloocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek, yang pertama dalam perencanaan dan prakiraan, di mana manajer keuanagan harus bekerja sama dengan para manajer yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan,  yang kedua manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaannya, serta segala hal yang berkaitan dengannya, yang ketiga manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manjer lain diperusahaan agar perusahaan dapat beropersi seefisien mungkin dan yang keempat menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal.
Salah satu kepentingan di dalam manajemen yang merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu dengan fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan penelitian, produksi, pemasaran dan sumberdaya manusia.Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Fungsi Manajemen Keuangan keuangan diataranya adalah :
·         Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan. Dengan demikian dalam perusahaan, kegiatan tersebut tidak terbatas pada "Bagian Keuangan".
·         Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial market. Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan. Kalau kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial, maka kegiatan menanamkan dana membuat perusahaan memiliki aktiva riil.
·         Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan mengharapkan akan memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan memperoleh "laba". Laba yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana (pasar keuangan), atau diinvestasikan kembali ke perusahaan.
·         Dengan demikian "manajer keuangan" perlu mengambil keputusan tentang:
ü  Penggunaan dana
ü  Memperoleh dana
ü  Pembagian laba.



E.     Peranan Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (rising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund) Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan berinvestasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :
1.      Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2.      Manajer kuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya.
3.      Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4.      Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

F.     Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan .Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan.Nilai perusahaan merupakan harga yang biasa dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjual berikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan.
Memaksimumkan nilai perusahaan (atau harga saham) tidak identik dengan memaksimumkan data per lembar saham (earning per share, EPS).  Hal ini disebabkan karena:
a)      memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang, dan
b)      tidak memperhatikan faktor resiko.
Dengan demikian menaikkan nilai perusahaan tidak identik dengan memksimumkan laba, apabila laba diartikan sebagai laba akutansi. Sebaliknya, memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memksimumkan laba dalam pengertian ekonomi (economic profit). hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi lebih miskin. Sayangnya konsep keuntungan ekonomi ini akan sulit diterapkan, sehingga kalau kita mendengar istilah laba dalam lingkup perusahaan, bisa dipastikan pengertiannya adalah pengertian akutansi.
Oleh karena itu tujuan pengelolaan keuangan tersebut sebenarnya bisa berlaku untuk siapa saja,bukan terbatas pada perusahaan. Hanya saja untuk level perusahaan ada beberapa kekhususan.
Kekhususan-kekhususan tersebut diantaranya adalah:
a)      Perusahaan dimiliki oleh lebih dari satu orang
b)      Ada peraturan-peraturan yang berlaku untuk perusahaan, akan tetapi tidak untuk individu.
c)      Penggunaan prinsip-prinsip akutansi untuk mencatat transaksi keuangan dalam perusahaan.


G.    Kegiatan Utama Manajemen Keuangan
Ada 3 kegiatan utama dalam manajemen keaungan,yaitu:
1.      Mendapatkan Dana Perusahaan
Terdapat dua sumber utama pendanaan usaha, yaitu ekuitas dan utang.Ekuitas yaitu pemilik mengiventasikan laba perusahaannya untuk ditempatkan dalam perusahaan guna memperkecil resiko pengembalian dalam tingkat yang rendah, sedangkan utang adalah mengandung resiko, pemberi pinjaman pertama kali menarik laba dan harus dibayar sekalipun perusahaan tidak ada laba atau dalam kondisi merugi.
Kedua sumber pendanaan tersebut adalah sebagai berikut:
a)      Pendanaan ekuitas (modal sendiri). Dapat diperoleh dari tabungan individu, teman dan atau saudara, investor perorangan lain, perusahaan-perusahaan besar, perusahaan modal ventura,dan penjualan saham.
b)      Pendanaan dari utang (pinjaman). Dapat diperoleh dari teman atau saudara, investor perorangan lainnya, para pemasok bahan baku pemberi pinjaman berbentuk asset, bank-bank komersial, program-program yang didukung oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya masyarakat, perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan modal ventura.

2.      Menggunakan Dana Perusahaan
Penggunaan dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.
Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu:
a)      Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
b)      Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
c)      Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
d)     Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
e)      Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
f)       Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.
3.      Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan
Dalam sebuah bisnis, mengelola karyawan adalah hal yang sangat penting. Karena dengan pengelolaan karyawan yang benar maka bisnis akan bisa berjalan dengan benar. Akan tetapi ada juga orang yang berkata, "Ah di perusahaan saya mengelola karyawan tidak penting, karena hanya saya sendirian yang mengerjakannya"
Memang benar, kalau kita hanya mengerjakan sendiri maka mengelola karyawan memang tidak penting.Bisnis yang seperti ini disebut self employee.Bisa tidak kita menjadi kaya dari self employee?Jawabannya bisa.Apakah bisa menjadi kaya raya?Jawabannya tidak.Jika anda ingin menjadi kaya raya, maka bisnis anda harus memiliki karyawan.Nah, ketika kita sudah memiliki karyawan ini maka mengelola karyawan menjadi sangat penting.Mengelola 10 karyawan tentu berbeda dengan mengelola 100 karyawan.Mengelola 1000 karyawan tentu berbeda dengan mengelola 10.000 karyawan.
Jika kita sudah memiliki karyawan yang banyak maka pengontrolan karyawan menjadi sangat penting.Tentu lebih kompleks?Jawabannya iya. Akan tetapi dengan banyaknya karyawan ini, sebenarnya bisnis malah bisa kita tinggalkan, asalkan cara mengelolanya benar. Bisa dikatakan jika kita memiliki usaha yang besar dan pengelolannya benar maka perusahaan akan bisa jalan sendiri, sementara kita bisa jalan-jalan.
Setiap orang yang membangun bisnis, tentunya dia ingin kaya raya. Untuk mencapai tujuan ini setiap pengusaha memiliki cara yang berbeda-beda. Secara umum saya mengenal 2 macam , yang pertama pengusaha mengusahakan agar karyawan adalah orang yang digaji saja, sementara jika ada keuntungan yang besar maka itu menjadi milik pengusaha. Yang kedua pengusaha membagi keuntungan dengan karyawan, jadi jika keuntungan besar maka karyawan juga mendapat bagian keuntungan.
Cara pertama memang kelihatan logis, karena dengan mendapat keuntungan yang besar tanpa berbagi dengan karyawan, maka pengusaha memliki kuntungan besar. Akan tetapi dalam prakteknya cara kedua malah lebih efektif. Dengan berbagi keuntungan dengan karyawan maka karywan akan lebih merasa memiliki bisnis. Sehingga karyawan akan bekerja dengan setulus hati dan sepenuh jiwa.
Dengan berbagi dengan karyawan ini ternyata pengontrolan karyawan akan jauh lebih mudah. Jika karyawan hanya menjadi orang yang digaji, maka tingkat kehilangan barang di perusahaan lebih tinggi, tetapi jika karyawan mendapatkan bagian dari keuntungan maka tingkat kehilangan barang akan menurun. Kenapa?Karena biasanya pencurian terbesar dilakukan oleh orang dalam alias karyawan sendiri. Jika karyawan hanya menjadi orang yang digaji, ketika temannya mencuri maka dia akan santai-santai saja. Akan tetapi, jika dia mendapat bagian keuntungan, maka dia akan bertindak tegas jika temannya mencuri, karena hal ini akan mengurangi keuntungan buat dia.
Seringkali mobil kantor cepat rusak. Akan tetapi jika karyawan bisa menganggap bahwa itu mobil dia sendiri maka mobil tidak lebih cepat rusaknya. Mobil akan lebih awet. Dengan adanya profit sharing ini maka pengontrolan akan jauh lebih baik.
Alangkah lebih baik lagi jika para karyawan yang memiliki level tinggi mereka mendapatkan bagian saham. Dengan cara seperti ini maka mereka akan bertindak seolah-olah mereka memiliki perusahaan. Akan tetapi, pembagian saham ini jangan dilakukan pada saat awal perusahaan berdiri.Pembagian saham ini sebaiknya dilakukan ketika perusahaan sudah terbukti untung. Jadi, yang perlu diingat adalah :
·         Jangan berikan sahamya sebelum perusahaan untung.
·         Jangan berikan ladangnya sebelum terbukti panen.
Cara membagi keuntungan usaha yang seperti ini akan menjadikan karyawan termotivasi dan kitanya juga menjadi enak.

H.       Norma-norma Keuangan
Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari "etos," kata Yunani yang berarti karakter atau kustom.Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.
·         Etika Bisnis dalam Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dalam konteks pembahasan ini adalah berhubungan dengan penganggaran. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan bank yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter yang berlaku untuk jangka waktu tertentu di masa mendatang. Anggaran berkaitan dengan manajemen keuangan yang berkaitan dengan waktu realisasi, maka biasanya disebut dengan rencana keuangan (budgetting).
Rencana keuangan adalah rencana keuangan lembaga bisnis yang merupakan terjemahan program kerja lembaga bisnis ke dalam sasaran-sasaran (target) keuangan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu.Penganggaran merupakan langkah-langkah yang menjadi dasar bagi penetapan strategi bisnis.Penganggaran merupakan perencanaan strategi unit bisnis, terlebih lagi adalah berkaitan dengan masalah keuangan lembaga bisnis.
·         Manfaat dan Keuntungan Budgetting :
Dengan memahami kaidah-kaidah dasar perencanaan keuangan, pengelola bank dapat menetapkan sasaran pengembangan yang diinginkan, melaksanakan, mengendalikan dan secara tekun dan taat untuk mencapainya. Keuntungan Budgetting yang lebih spesifik antara lain :
a)      Merangsang atau memaksa pertimbangan-pertimbangan mengenai kebijakan dasar manajemen.
b)      Membutuhkan organisasi yang mantap, pembagian tanggung jawab yang jelas dan tetap pada tiap bagian manajemen.
c)      Mendorong anggota manajemen untuk ikut serta dalam penetapan tujuan bersama dan tempat untuk komunikasi berkala antar pengurus.
d)     Mendorong semua bagian manajemen untuk membuat rencana yang sesuai dengan bagian lain.
e)      Mengharuskan untuk pemakaian tenaga kerja, fasilitas dan modal yang paling ekonomi
·         Kaidah Dasar Perencanaan
Sebagaimana kaidah umum yang berlaku, sasaran perencanaan keuangan perlu memperhatikan dan mengindahkan nilai-nilai sebagai berikut :
1.      Sesuai kemampuan (Realistis), Dalam merencanakan harus didasarkan pada kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, sehingga sasaran yang ditetapkan tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
2.      Dirumuskan dengan jelas, Sasaran perlu dirumuskan dengan jelas, sehingga pelaksanaan dan pengendaliannya akan menjadi lebih mudah.
3.      Dapat diukur hasilnya, Sasaran yang ditetapkan akan menjadi acuan tindakan pelaksanaan dan pengendaliannya dari waktu ke waktu, sehingga ukurannya dibuat dalam kuantitatif.
4.      Ada kerangka waktu yang jelas, Mengukur hasil atau pencapaian hasil suatu usaha akan terikat pada jumlah dan waktu.


·         Pembatasan Penganggaran
Melibatkan waktu yang akan datang, sehingga diperlukan batasan-batasan atau asumsi:
1.      Budgetting didasarkan pada taksiran-taksiran (estimasi)
2.      Budgetting harus disesuaikan terhadap perkembangan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi.
3.      Budgetting tidak menggantikan manajemen dan administrasi tetapi merupakan alat bantu untuk pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
4.      Realisasi Budgetting tidak akan terjadi secara otomatis, tetapi membutuhkan usaha dan keras untuk mencapainya.
·         Sumber dan Alat Bantu Budgetting
Sumber-sumber data tersebut terdiri dari :
1.      Laporan keuangan periode lalu
2.      Data riset pasar mengenai potensi funding dan financing
3.      Permohonan pembiayaan yang akan direalisasikan untuk periode mendatang
4.      Rencana angsuran pembiayaan
5.      Rencana pengeluaran biaya periode berikutnya
6.      Kebijakan yang telah disepakati bersama
7.      Asumsi-asumsi dalam penetapan cash in dan cash out sesuai dengan kebijakan yang telah disepakati
Sedangkan alat bantu yang sederhana yang digunakan untuk melakukan Budgetting adalah Aliran Kas (cash flow) yaitu suatu format keuangan yang mengilustrasikan target-target mengenai mengalirnya dana masuk (cash in) dan dana keluar (cash out) serta saldo kas pada suatu periode tertentu.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi.Dia merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan menggunakanya seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

B.     Saran
Hendaknya bagi setiap perusahaan, agar melakukan manajemen keuangan dengan sebaik-baiknya. Karena dengan pengelolaan keuangan yang baik, akan berdampak positif bagi perkembangan perusahaan. Dengan adanya manajemen keuangan maka bisa dipastikan arus uang dalam perusahaan dapat terlihat dengan jelas.Sehingga dpat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, yang bersifat merugikan perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono 2000, RingkasanTeori Manajemen Keuangan; Soal dan Penyelesaianya,Yogyakarta,BPFE.

Agnes Sawir,Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan  Keuangan Perusahaan,Jakarta,PT Gramedia       Pustaka Utama.

Allen Lois A, Manajement and Organization:  McGraw-HillBook Company.Inc; New York;958

Kirbrandoko, dkk, 1986, Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan, Jakarta: Erlangga

https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan, diakses tanggal 24 Oktober 2016

Komentar

Popular Posts

Jenis-Jenis Port beserta Penjelasan, Gambar, dan Fungsinya Pada Console Unit

Proposal Usaha Bengkel Las Dan Bubut “Sabadha Logam”

Drama : Liburan Ke Kebun Binatang