Cara Praktis Menyusun Strategi Pemasaran Dengan Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Threats, Opportunities)
Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal dimana para pemimpin menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis organisasi. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman). Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang organisasi serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jika diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini memiliki implikasi yang bagus dan mendalam bagi desain dari strategi yang berhasil. Dari bahasan analisis SWOT, maka peluang-peluang dan ancaman-ancaman dari hasil analisis eksternal, bersama dengan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan organisasi dari hasil analisis internal akan menjadi masukan dalam menyusun analisis SWOT.
(Strengths) kekuatan merupakan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu organisasi yang meliputi ketrampilan, produk, atau sebagainya dalam mencapai tujuan organisasi. (Weaknesses) kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu organisasi seperti keterbatasan dalam hal sumber, ketrampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. (Threats) ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan, sedangkan (Opportunities) peluang merupakan sebagian situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu organisasi.
Setelah dilakukan analisis SWOT yang memetakan analisis lingkungan eksternal dan internal organisasi, maka perusahaan tentunya memikirkan bagaimana organisasi menggunakan analisis SWOT dalam menuangkan strategi yang akan dilakukan. Dalam penyusunan strategi, organisasi tidak selalu harus mengejar semua peluang yang ada, tetapi perusahaan dapat membangun suatu keuntungan kompetitif dengan mencocokkan kekuatannya dengan peluang masa depan yang akan dikejar. Untuk dapat membangun strategi yang mempertimbangkan hasil dari analisis SWOT, dibangunlah TOWS Matriks. TOWS Matriks (TOWS hanya kebalikan atau kata lain dalam ungkapan SWOT) mengilustrasikan bagaimana peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan dari organisasi, sehingga hasil yang diperoleh dapat digambarkan melalui empat set alternatif strategi (Wheelen and Hunger, 2012:230).
Matriks Kekuatan – Kelemahan – Peluang – Ancaman (Strenght-Weaknesses-Opportunities-Threats – SWOT ) adalah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi: Strategi SO (Kekuatan-Peluang), Strategi WO (Kelemahan-Peluang), Strategi ST (Kekuatan-Ancaman), dan Strategi WT (Kelemahan-Ancaman). Mencocokkan faktor-faktor eksternal dan internal utama merupakan bagian tersulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik – dan tidak ada satu pun paduan yang paling benar (David .R. Fred, 2010:327).
Strategi SO (SO Strategies) memanfaatkan kekuatan internal organisasi untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan organisasi mereka berada dalam posisi dimana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai tren dan kejadian eksternal. Secara umum, organisasi akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT untuk mencapai situasi dimana mereka dapat melaksanakan Strategi SO. Jika sebuah perusahaan memiliki kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Ketika sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka organisasi akan berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.
Strategi WO (WO Strategies) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut.
Strategi ST (ST Strategies) menggunakan kekuatan sebuah organisasi untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung didalam lingkungan eksternal.
Strategi WT (WT Strategies) merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan semacam itu mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan, menyatakan diri bangkrut, atau memilih likuidasi.
Pada tabel berikut dapat menjelaskan TOWS Matriks secara singkat:
a) S-O strategi : Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
b) W-O strategi : Memanfaatkan peluang untung mengatasi kelemahan
c) S-T strategi : Menggunakan kekuatan untuk mengatasi/mengurangi dampak dari ancaman
d) W-T strategi : Menghilangkan atau mengurangi kelemahan agar tidak rentan terhadap ancaman.
Dari hasil kompetisi diatas akan diperoleh banyak kemungkinan strategi yang dapat dilakukan organisasi. Tetapi, organisasi harus berani memilih beberapa strategi yang kritikal dan memberikan dampak terbesar bagi kemajuan organisasi. Organisasi harus mempertimbangkan pemilihan strategi yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan tanggung jawab organisasi terhadap lingkungan sekitar (social responsibility). Dengan mempertimbangkan hal-hal diatas maka akan diperoleh strategi yang diterima oleh anggota masyarakat.
Contoh kasus perumusan strategi menggunakan analisis SWOT akan merujuk pada penelitian skripsi yang dilakukan oleh Yunita (2015) yang berjudul “Strategi Pengembangan Pariwisata Di Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak”.
Setelah melakukan observasi dan wawancara pada penelitiannya maka diproleh data hasil identifikasi faktor internal dan faktor eksternal seperti pada table berikut ini.
Tabel 2
Identifikasi Faktor Internal dan Faktor Eksternal
FAKTOR INTERNAL
|
|||
STRENGTHS
|
WEAKNESSES
|
||
S1
|
Potensi Alam yang Indah
|
W1
|
Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana wisata
Sawarna
|
S2
|
Lingkungan yang asri dan nyaman
|
W2
|
Sistem promosi yang masih kurang
|
S3
|
Sikap masyarakat disekitar lokasi wisata yang ramah
|
W3
|
Kurangnya koordinasi dengan Pemerintah Daerah
|
S4
|
Partisipasi masyarakat yang tinggi
|
W4
|
Belum optimalnya pemberdayaan bagi masyarakat
|
S5
|
Mampu memanajemen pengembangan wisata Sawarna dengan
baik
|
W5
|
Kurangnya kesempatan bagi masyarakat lokal dalam
memasarkan hasil karyanya
|
FKTOR EKSTERNAL
|
|||
OPPORTUNITIES
|
THREATS
|
||
O1
|
Tempat Pariwisata berskala Nasional
|
T1
|
Daya dukung program pengembangan tidak berkelanjutan
|
O2
|
Icon Pariwisata Provinsi Banten
|
T2
|
Ketidaksiapan sebagian masayarakat Desa Sawarna
terhadap pembangunan pariwisata
|
O3
|
Desa Sawarna menjadi desa wisata terbaik peringkat
ke-7 se-Nasional
|
T3
|
Budaya asing mempengaruhi budaya masyarakat lokal
|
O4
|
Meningkatkan PAD Kabupaten Lebak
|
T4
|
Pembangunan Pabrik-pabrik di sekitar Desa Sawarna
|
O5
|
Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat lokal
|
T5
|
Aksesibilitas Desa Sawarna yang belum optimal
|
Sumber: Yunita, 2019
Dari pernyataan-pernyataan yang terdapat pada table di atas maka kemudian dikonversi ke dalam matriks analisis SWOT sebagai berikut.
Strategi-strategi tersebut kemudian dijadikan patokan untuk pengembangan Pariwisata Di Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak.
Dari pernyataan-pernyataan yang terdapat pada table di atas maka kemudian dikonversi ke dalam matriks analisis SWOT sebagai berikut.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
|
Strengths (S)
|
Weaknesses (W)
|
a. Potensi Alam yang Indah
b. Lingkungan yang asri dan nyaman Sikap
masyarakat disekitar lokasi wisata yang ramah
c. Partisipasi masyarakat yang tinggi
d. Mampu memanajeme pengembangan wisata
Sawarna dengan baik
|
a. Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana
wisata Sawarna
b. Sistem promosi yang masih kurang
c. Kurangnya koordinasi dengan Pemerintah
Daerah
d. Belum optimalnya pemberdayaan bagi
masyarakat
e. Kurangnya kesempatan bagi masyarakat local
dalam memasarkan hasil karyanya
|
|
Opportunities
(O)
|
Strategi
SO
|
Strategi
WO
|
a. Tempat Pariwisata berskala Nasional
b. Icon Pariwisata Provinsi Banten
c. Desa Sawarna menjadi desa wisata terbaik
peringkat ke-7 se-Nasional
d. Meningkatkan PAD Kabupaten Lebak
e. Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat lokal
|
a. Menggali potensi wisata alam dan buatan
Desa Sawarna untuk meningkatkan daya Tarik wisata
b. Melakukan promosi pariwisata Sawarna
melalui media eletronik/pameran
c. Meningkatkan dukungan masyarakat dalam
membantu penataan obyek wisata
d. Meningkatkan kualitas manajemen
pengembangan pariwisata Sawarna Memaksimalkan pengembangan Desa Sawarna dalam
mengingkatkan PAD Kabupaten Lebak
|
a. Membangun koordinasi dan komunikasi yang
baik antar pengelola Desa Sawarna dengan Pemerintah Daerah
b. Menguatkan kelembagaan masyarakat dalam
pengembangan Desa Sawarna
c. Mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat
berbasis kerakyatan
d. Memasarkan produk olahan masyarakat di
lokal di lokasi wisata
|
Threats
(Ancaman)
|
Strategi
ST
|
Strategi
WT
|
a. Daya dukung program pengembangan tidak berkelanjutan
b. Ketidaksiapan sebagian masayarakat Desa
Sawarna terhadap pembangunan pariwisata
c. Budaya asing mempengaruhi budaya masyarakat
local
d. Pembangunan Pabrikpabrik di sekitar Desa Sawarna
e. Aksesibilitas Desa Sawarna yang belum optimal
|
a. Memotivasi kelompok kegiatan usaha pariwisata
masyarakat sebagai pendukung wisata Sawarna
b. Mengadakan moda transportasi umum yang menuju
lokasi Desa Sawarna
c. Mengoptimalkan aksesibilitas menuju Desa
Sawarna dan lokasi obyek wisata
d. Meredam pembangunan pabrik-pabrik disekitar
Sawarna
|
a. Meningkatkan pengadaan fasilitas usaha
masayarat Desa Sawarna
b. Meningkatkan pemahaman, dukungan, dan
prioritas masyarakat local
c. Mengadakan sosialisasi secara berskala
kepada masyarakat lokal untuk membangun pola pikir dan kesadaran masyarakat
d. Mengoptimalkan pembinaan dan pelatihan
ketrampilan pada masyarakat lokal Desa Sawarna
e. Memaksimalkan sarana dan prasarana
pendukung wisata di Desa Sawarna
|
Strategi-strategi tersebut kemudian dijadikan patokan untuk pengembangan Pariwisata Di Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak.
Komentar
Posting Komentar