Jurnal Skripsi - Strategi Pemasaran Dan Pengembangan Potensi Wisata Alam Air Terjun Fiji Di Desa Lemukih – Kecamatan Sawan


PENDAHULUAN

Kabupaten buleleng mempunyai berbagai macam potensi daya tarik wisata alam. Salah satunya adalah wisata alam air terjun Fiji yang ada di Desa Lemukih. Secara geografis Desa Lemukih terletak di Kecamatan Sawan. Desa ini terletak di tengah-tengah perbukitan. Perbukitan inilah melahirkan banyak sungai yang mengalir pada setiap lembahnya. Sungai-sungai tersebut diantaranya adalah Tukad Luu, Tukad Kalang, Tukad Kancut, Tukad Tuaya, dan beberapa sungai-sungai kecil lainnya. 
Menurut peraturan Bupati Buleleng Nomor 51 Tahun 2017 tentang “Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Buleleng Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Penetapan Daya Tarik Wisata Kabupaten Buleleng” bahwa saat ini di Desa Lemukih sudah ditetapkan sebanyak lima air terjun yang mempunyai daya tarik dalam bidang wisata alam. Kelima air terjun tersebut diantaranya adalah Air Terjun Fiji, Air Terjun Bengbengan, Air Terjun Bukit Lalang, Air Terjun Yeh Mampeh, dan Air Terjun Ikut Sampi. Sebagian besar kelima air terjun tersebut masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Kurangnya sentuhan dari pemerintah membuat kelima air terjun tersebut seolah-olah menjadi terbengkalai (https://bulelengkab.go.id/bankdata/).

Obyek wisata Air Terjun Fiji ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung, karena memiliki lima air terjun. Sejatinya yang menjadi objek dari wisata Alam Air Terjun Fiji adalah sama dengan Wisata Alam Air Terjun Sekumpul, hanya saja lokasi pengelolanya saja yang berbeda. Selain bisa menikmati air terjun, pengunjung juga dapat menikmati hamparan sawah yang luas dan asri, yang tentunya dapat memberi nilai tambah untuk objek wisata ini.

Untuk melihat air terjun Fiji dari dekat memang membutuhkan usaha dan perjuangan, para wisatawan yang ingin melihat dari dekat harus menuruni ratusan anak tangga yang curam di sisi tebing, namun perjalanan ini tidak akan melelahkan dikarenakan suasana pedesaan, udara yang sejuk pepohonan yang hijau yang terdapat di sepanjang perjalanan menuju air terjun yang sangat menyejukan mata. Perbedaan air terjun Fiji dengan air terjun lainnya yaitu, air terjun ini memiliki tujuh air terjun yang tersebar di sisi tebing yang tinggi, yang dikelilingi pepohonan hijau dan juga memiliki ketinggian yang berbeda-beda.

Tetapi Wisata Alam Air Terjun Fiji masih perlu dikembangkan lagi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Dari observasi awal yang dilakukan oleh penulis ada beberapa hal yang perlu ditata kembali pada kawasan air terjun ini antara lain, parkir yang belum memadai, selama ini wisatawan yang berkunjung ke air terjun Fiji hanya bisa parkir di area halaman rumah penduduk. Akses jalan yang kurang baik dan cukup membahayakan nyawa seorang pengunjung. Sedikitnya tempat peristirahatan, toilet serta fasilitas-fasilitas lainnya juga menjadi permasalahan bagi para pengunjung. Hal ini tentu dapat mengurangi ketertarikan seorang pengunjung karena kurangnya fasilitas yang dapat menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Terkait dengan potensi dan permasalahan yang dimiliki oleh Air Terjun Fiji, maka peneliti tertarik untuk melakukan identifikasi yang jelas terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan Air Terjun Fiji sebagai daya tarik wisata alam beserta fasilitas yang tersedia. Berdasarkan fenomena tersebut maka dalam penelitian ini, penulis mengambil judul “Strategi Pemasaran dan Pengembangan Potensi Wisata Alam Air Terjun Fiji di Desa Lemukih – Kecamatan Sawan”.

Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana Strategi Pemasaran dan Pengembangan Potensi Wisata Alam Air Terjun Fiji di Desa Lemukih – Kecamatan Sawan?

Sementara tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari strategi pemasaran dan pengembangan potensi wisata alam air terjun Fiji.

KAJIAN TEORI

Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal dimana para pemimpin menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis organisasi. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman). Dari bahasan analisis SWOT, maka peluang-peluang dan ancaman-ancaman dari hasil analisis eksternal, bersama dengan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan organisasi dari hasil analisis internal akan menjadi masukan dalam menyusun strategi pemasaran.

(Strengths) kekuatan merupakan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu organisasi yang meliputi ketrampilan, produk, atau sebagainya dalam mencapai tujuan organisasi. (Weaknesses) kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu organisasi seperti keterbatasan dalam hal sumber, ketrampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. (Threats) ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan, sedangkan (Opportunities) peluang merupakan sebagian situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu organisasi.

Setelah dilakukan analisis SWOT yang memetakan analisis lingkungan eksternal dan internal organisasi, maka perusahaan tentunya memikirkan bagaimana organisasi menggunakan analisis SWOT dalam menuangkan strategi yang akan dilakukan. Dalam penyusunan strategi, organisasi tidak selalu harus mengejar semua peluang yang ada, tetapi perusahaan dapat membangun suatu keuntungan kompetitif dengan mencocokkan kekuatannya dengan peluang masa depan yang akan dikejar. Untuk dapat membangun strategi yang mempertimbangkan hasil dari analisis SWOT, dibangunlah TOWS Matriks. TOWS Matriks (TOWS hanya kebalikan atau kata lain dalam ungkapan SWOT) mengilustrasikan bagaimana peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan dari organisasi, sehingga hasil yang diperoleh dapat digambarkan melalui empat set alternatif strategi.

  1. Strategi SO (SO Strategies) memanfaatkan kekuatan internal organisasi untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan organisasi mereka berada dalam posisi dimana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai tren dan kejadian eksternal.
  2. Strategi WO (WO Strategies) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut.
  3. Strategi ST (ST Strategies) menggunakan kekuatan sebuah organisasi untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung didalam lingkungan eksternal.
  4. Strategi WT (WT Strategies) merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan.
KERANGKA PEMIKIRAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan arah pengembangan obyek wisata alam Air Terjun Lemukih. Penilaian potensi obyek wisata dilakukan dengan melakukan identifikasi faktor internal dan eksternal dengan observasi dilapangan kemudian membuat klasifikasi tingkat perkembangan potensi obyek wisata. Sedangkan arah pengembangan ditentukan dengan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunitis, Threat) secara kuantitatif. Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan pengembangan yang sesuai dengan obyek wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Untuk mengetahui alur pemikiran dalam penelitian ini, maka dibuat diagram alir yang dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini. 


METODE PENELITIAN


Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian tentang data yang ditentukan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat wawancara antara peneliti dan informan.

Menurut Sugiyono (2012:1) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti mengumpulkan data berdasarkan observasi yang wajar. Dalam melakukan penelitiannya, peneliti merupakan alat utama dalam pengumpulan data karena penelitilah yang langsung terjun kelapangan mencari data dengan wawancara secara mendalam. Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti. Orang yang diteliti dipandang sebagai partisipan, konsultan atau kolega peneliti dalam menangani kegiatan penelitiannya.

Jurnal Selengkpanya bisa di download disini !!






Komentar

Popular Posts

Proposal Usaha Bengkel Las Dan Bubut “Sabadha Logam”

Jenis-Jenis Port beserta Penjelasan, Gambar, dan Fungsinya Pada Console Unit

Drama : Liburan Ke Kebun Binatang