Makalah Kuliah Prilaku Organisasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Trimitra Tunas Sakti SA. Singaraja merupakn jenis perusahaan yang yang bergerak
dibidang telekomunikasi. Pernahkah anda mendengar atau menggunakan kartu jenis
IM3 dan Mentari? Itulah produk dari PT. Trimitra Tunas Sakti SA. Singaraja. Perusahan ini merupakan mikroclaster dari
perusahaan PT. Trimitra Tunas
Sakti SA. Singabara. Dalam hal ini Singabara mencakup beberapa daerah yaitu :
Singaraja, Tabanan, dan Negara.
PT. Trimitra Tunas
Sakti SA. Singaraja pertama kali di dirikan di jalan Dewi Sartika tahun 2004
tepatnya di sebelah Gedung Dinas Ketenagakerjaan Singaraja. Tahun 2013 kontrak
Gedung dijalan dewi Sartika selesai dan berpindah gedung di Jalan Ngurah Rai no
64 B Singaraja. Adapun visi dan misi dari PT. Trimitra Tunas Sakti SA. Singabara yaitu :
Visi :
1. Terpercaya
(trust)
2. Peduli
(care)
3. Tekad
menjadi yang terbaik (passion to be the best)
4. Cepat
(fast)
5. Berjiwa
muda (youthful Spirit)
Misi :
1. Berpikir
positf, konsisten dalam perkataan, dan perbuatan yang terpuji serta dapat
diandalkan.
2. Menunjukkan
perhatian, menghargai serta melayani dengan sepenuh hati.
3. Semangat
mencapai keunggulan dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan
berkesinambungan.
4. Sigap
dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertindak, dan beradaptasi.
5. Cekatan
dan tahan banting di keadaan apapun.
Mengingat perusahaan ini ternama
dan produk-produknya banyak yang menggunakan, maka penulis berkeinginan untuk
mengetahui rekrutmen dan pengembangan pegawai, cara managemen merekut
pegawai, kepemimpinan, konflik dan penanggulangannya.
1.2
Rumusan Masalah
12.1 Bagaimana
proses rekrutmen, pengembangan pegawai, dan yang dilakukan managemen merekrut
pegawai?
1.2.2 Bagaimana
kepemimpinannya?
1.2.3 Bagaimana konflik dan cara menanggulanginya?
1.3
Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui prosese rekrutmen dan
pengembangan pegawai, da cara managemen merekrut pegawai
1.3.2 Untuk mengetahui kepemimpinannya.
1.3.3 Untuk mengetahui persamaan konflik dan cara menanggulanginya.
1.4 Manfaat
Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah agar penulis dan
pembaca memahami PT. Trimitra Tunas Sakti SA. Singaraja. Selain itu penulis dan
pembaca bisa mejadikan referensi dalam mencari pekerjaan.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Rekrutmen
dan Pengembangan Pegawai
A. Pengertian
Rekrutmen
Rekrutmen
adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari
dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan
karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber
daya manusia. Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah
tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan
kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang
tersedia di perusahaan.
B. Tujuan
Rekrutmen
·
Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan
yang memenuhi syarat
·
Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai
perusahaan
·
Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya
karyawan yang belum lama bekerja
·
Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan
program seleksi dan pelatihan
·
Untuk memenuhi tanggungjawab perusahaan dalam upaya
menciptakan kesempatan kerja
C. Kendala
Rekrutmen
Kiranya
perlu ditekankan terlebih dahulu bahwa dalam menjalankan tugasnya mencari calon-calon
pegawai, para pencari tenaga kerja suatu organisasi harus menyadari bahwa
menghadapi berbagai kendala. Kendala-kendala ini muncul dari organisasi yang
bersangkutan sendiri, kebiasaan mencari tenaga kerja sendiri, dan faktor-faktor
eksternal yang bersumber dari lingkungan dimana organisasi bergerak ( Siagian,
2006:104)
1. Faktor-Faktor Organisasional
Beberapa
kebijaksanaan yang mungkin menjadi kendala dalam proses rekrutmen antara lain:
·
Kebijaksanaan promosi dari dalam. Dengan
kebijaksanaan ini lowongan-lowomgan yang ada diisi oleh para pekerja yang sudah
menjadi karyawan organisasi, tentunya para pencari tenaga tidak usah lagi
mencari sumber-sumber tenaga diluar organisasi. Sehingga kemungkinan memperoleh
tenaga baru dengan pandangan baru, pendekatan baru, keahlian dan keterampilan
baru sangat terbatas.
·
Kebijaksanaan tentang imbalan. Dengan
kebijaksanaan ini para pencari tenaga kerja baru hanya dapat menawarkan tingkat
penghasilan tertentu kepada para pelamar berdasarkan kebijaksanaan yang berlaku
bagi organisasi.
·
Kebijaksanaan tentang status kepegawaian. Maksud
dari kebijaksanaan ini ialah ketentuan tentang apakah para pegawai harus
bekerja penuh bagi organisasi ataukah dimungkinkan bekerja separuh waktu.
Dengan kebijaksanaan seperti ini para pencari tenaga kerja hanya mencari
pelamar yang bersedia bekerja secara purna waktu bagi organisasi yang akan
memperkerjakannya.
·
Rencana sumber daya manusia. Rencana
ini memberi petunjuk tentang lowongan yang bagaimana sifatnya yang diisi dari
dalam dan lowongan yang bagaimana akan diisi melalui rekrutmen dari luar.
Dengan rencana demikian akan membatasi langkah dan tindakan para pencari tenaga
kerja, mereka harus mematuhi apa yang telah ditetapkan
2. Kebiasaan Pencari Tenaga Kerja
Para pencari
tenaga kerja mungkin saja sudah mempunyai kebiasaan-kebiasaan tertentu. Segi
negatif dari kebiasaan, yang merupakan kendala dalam proses rekrutmen ialah
kecenderungan berbuat kesalahan yang sama terutama apabila kesalahan yang
pernah dibuat tidak mempunyai dampak negatif kuat bagi organisasi.
D. Pengertian
Pengembangan Pegawai
Menurut Hanafi (2005;73)
”Pengembangan adalah suatu proses pendidikan jangka panjang yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana karyawan manajerial
mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang
umum”.
Notoatmodjo (2003;4) mengemukakan bahwa
”Pengembangan karyawan adalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan
dan pengelolaan karyawan atau tenaga kerja untuk mencapai suatu hasil
optimal”.
Dari defenisi diatas, istilah
pengembangan mencakup mengenai pengertian latihan dan pendidikan yaitu sebagai
sarana peningkatan keterampilan dan pengetahuan umum bagi pegawai.
E. Tujuan
Pengembangan Pegawai
Suatu tujuan kantor akan dapat tercapai
dengan baik apabila pegawai dapat menjalankan tugas-tugas dengan efisien. Oleh
karena itu untuk meningkatkan kemampuan kerja para pegawai, perusahaan
harus menjalankan usaha-usaha pengembangan pegawainya. Jadi tujuan
pengembangan pegawai adalah untuk memperbaiki efekt ivitas kerja karyawan dalam
mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan.
Tujuan pengembangan hakikatnya dilakukan
adalah untuk kepentingan pegawai, kantor atau masyarakat yang menggunakan jasa
yang dihasilkan. Adapun tujuan dari pengembangan pegawai
a. Pegawai
- Memberikan keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan pegawai.
- Meningkatkan moral pegawai;
dengan keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan pekerjaannya, para
pegawai akan antusias untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
- Memperbaiki kinerja; pegawai
yang kerja secara tidak memuaskan karena kekurangan keterampilan dapat
diminimalkan melalui program pengembangan.
- Membantu pegawai dalam
menghadapi perubahan-perubahan, baik perubahan struktur organisasi,
teknologi, maupun sumber daya manusianya
- Peningkatan karier pegawai;
dengan pengembangan kesempatan untuk meningkatkan karier menjadi besar
karena keahlian, keterampilan, dan prestasi kerja yang lebih baik.
- Meningkatkan jumlah balas jasa
yang dapat diterima pegawai; dengan program pengembangan maka keterampilan
semakin meningkat dan prestasi kerja semakin baik, dan gaji juga akan
meningkat karena kenaikan gaji didasarkan prestasi.
b.
Kantor
- Memenuhi kebutuhan-kebutuhan
perencanaan sumber daya manusia; dengan program pengembangan kantor
melakukan upaya bersama untuk secara benar mendapatkan sumber daya manusia
yang memenuhi kebutuhan kantor.
- Penghematan; program pelatihan
yang dilakukan dapat mengurangi biaya produksi karena pelatihan dan
pendidikan dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan pegawai (teknis,
manusia, dan konseptual).
- Mengurangi tingkat kesalahan
dalam bekerja.
Memperkuat komitmen karyawan; kantor
yang gagal menyediakan pendidikan dan pelatihan akan kehilangan pegawai yang
berorientasi pencapaian yang merasa frustasi karena merasa tidak ada kesempatan
untuk promosi
2.2 Cara
Managemen Merekrut Pegawai
Proses rekrutmen meliputi beberapa
poin penting, menurut Simamora (1997:221):
1.
Penyusunan Strategi Untuk Merekrut
Di dalam
penyusunan strategi ini, departemen sumber daya manusia bertanggung jawab
didalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan
direkrut, di mana dan kapan.
2.
Pencarian Pelamar-Pelamar Kerja
Setelah
rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas perekrutan sesungguhnya bisa
berlangsung, melalui sumber-sumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya
pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut di dalam menginformasikan
lowongan, salah satunya adanya ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan
dengan sumber-sumber perekrutan eksternal seperti sekolah, universitas.
3. Penyisihan Pelamar-Pelamar Yang
Tidak Cocok / Penyaringan
Setelah
lamaran-lamaran diterima, haruslah disaring guna menyisihkan individu yang
tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan. Di dalam
proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi
karena alasan yang tidak tepat, sehingga di dalam proses ini dibutuhkan
kecermatan dari pihak penyaring.
4. Pembuatan Kumpulan Pelamar
Kelompok
pelamar (applicant pool) terdiri atas individu-individu yang
telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perekrut dan merupakan
kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan.
2.3 Kepemimpinan
A.
Pengertian Kepemimpinan
Pengertian
Kepemimpinan Menurut Para Pakar, sebagai berikut :
Menurut S.P. Siagian, Pengertian Kepemimpinan adalah kemampuan dan
keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan dalam suatu
pekerjaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya supaya
berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif ini
memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
Menurut Prof.
Kimbal Young, Pengertian Kepemimpinan adalah bentuk
dominasi didasari kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang
lain untuk melakukan sesuatu, berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
Ordway
Tead di
dalam bukunya The Art of Leadership, menyatakan sebagai berikut
: Pengertian Kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi
orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Pengertian
Kepemimpinan menurut George R. Terry adalah
suatu kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai
tujuan-tujuan kelompok.
Dari
pengertian kepemimpinan diatas, dapat dikemukakan bahwa pada kepemimpinan itu
terdapat unsur-unsur, sebagai berikut :
·
Kemampuan mempengaruhi orang lain, dalam hal ini
bawahan atau kelompok.
·
Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang
lain.
·
Untuk mencapai tujuan organisai atau kelompok.
B.
Fungsi Kepemimpinan
Fungsi
Kepemimpinan sebagai berikut :
·
Memprakarsai struktur organisasi
·
Menjaga adanya koordinasi dan integrasi dalam
organisasi, supaya semuanya beroperasi secara efektif.
·
Merumuskan tujuan institusional atau organisasional
dan menentukan sarana serta cara-cara yang efisien untuk mencapai tujuan
tersebut.
·
Mengatasi pertentangan serta konflik-konflik yang
muncul dan mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.
·
Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan dan
juga menyempurnakan dalam organisasi.
2.4 Konflik dan Penanggulangannya
A.
Pengertian
Konflik
Ada beberapa
pengertian konflik menurut beberapa ahli.
· Menurut
Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan
sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya
keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau
lebih pihak secara berterusan.
· Menurut
Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama,
hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika
masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri –
sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
· Menurut
Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi
individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam
organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya,
jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka
konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
· Dipandang
sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada
tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi
(Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat
dekat hubungannya dengan stres.
· Menurut
Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih
pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan
oleh perbedaan tujuan.
B.
Penyebab
Konflik
Adapun beberapa
penyebab terjadinya konflik yaitu sebagai berikut :
·
Perbedaan individu, yang meliputi
perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya,
setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan
lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang
nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani
hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
Seseorang
sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya.
Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan
perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
Perbedaan
kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia
memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam
waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan
yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi
untuk tujuan yang berbeda-beda.
Perubahan
adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinya konflik sosial.
C.
Cara
Penanggulangan Konflik
Usaha manusia untuk meredakan pertikaian atau konflik dalam mencapai
kestabilan dinamakan “akomodasi”. Pihak-pihak yang berkonflik kemudian saling
menyesuaikan diri pada keadaan tersebut dengan cara bekerja sama. Bentuk-bentuk
akomodasi :
·
Gencatan senjata, yaitu
penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu, guna melakukan suatu
pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu.
·
Abitrasi, yaitu suatu perselisihan yang
langsung dihentikan oleh pihak ketiga yang memberikan keputusan dan diterima
serta ditaati oleh kedua belah pihak. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari
dan berulangkali di mana saja dalam masyarakat, bersifat spontan dan informal.
Jika pihak ketiga tidak bisa dipilih maka pemerintah biasanya menunjuk pengadilan.
·
Mediasi, yaitu
penghentian pertikaian oleh pihak ketiga tetapi tidak diberikan keputusan yang
mengikat.
·
Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan
keinginan pihak-pihak yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama.
·
Jalan buntu, yaitu; keadaan ketika kedua belah
pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, lalu berhenti pada
suatu titik tidak saling menyerang. Keadaan ini terjadi karena kedua belah pihak
tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur.
Adapun
cara-cara yang lain untuk memecahkan konflik adalah :
·
Eliminasi, yaitu pengunduran diri salah satu
pihak yang terlibat di dalam konflik, yang diungkapkan dengan ucapan antara
lain : kami mengalah, kami keluar, dan sebagainya.
·
Subjugasi atau dominasi, yaitu
orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar untuk dapat memaksa orang
atau pihak lain menaatinya. Sudah barang tentu cara ini bukan suatu cara
pemecahan yang memuaskan bagi pihak-pihak yang terlibat.
·
Aturan mayoritas, yaitu suara terbanyak yang
ditentukan melalui voting untuk mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan
argumentasi.
·
Persetujuan minoritas, yaitu
kemenangan kelompok mayoritas yang
diterima dengan senang hati oleh kelompok minoritas.
Kelompok minoritas sama
sekali tidak merasa dikalahkan dan sepakat untuk melakukan kerja sama dengan
kelompok mayoritas.
·
Integrasi, yaitu mendiskusikan, menelaah, dan
mempertimbangkan kembali pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan
yang memaksa semua pihak.
BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Rekrutmen dan Cara managemen
merekrut pegawai
Berdasarkan interview yang
dilakukan penulis di PT. Trimitra Tunas Sakti SA. Singaraja, adapun temuan yang
didapatkan yaitu. Proses Rekrutmen atau pencarian karyawan dilakukan oleh PT. Trimitra Tunas Sakti SA. Singaraja di
buka untuk umum, para pencari kerja dapat melihat lowongan melalui sosial media
facebook (yang tertera di “Info Lowongan Kerja Terbaru”), memasang pengumuman
di jalan, dan Koran. Proses seleksi dilakukan oleh HRD (Human Resource Development). Adapun kualifikasi
atau persyaratan yang harus di penuhi untuk menjadi karyawan di PT. Trimitra
Tunas. Sakti SA. Singaraja yaitu sebagai
berikut :
1.
Staf SPG/SPB
Dengan kriteria sebagai berikut :
·
Pria/wanita berusia 18-35 tahun.
·
Memiliki ijazah minimal SMA/SMK
·
Disiplin, jujur, loyalitas
Fasilitas :
·
Ruang kantor AC.
·
Penempatan Daerah Singaraja
·
Gaji sesuai UMR
Dalam proses seleksi, HRD akan
menilai kecakapan bicara dari pelamar kerja, ini bertujuan agar pelamar kerja
yang dipilih sudah mampu berkomunikasi dengan lancer saat berkomunikasi dengan
pelanggan. Mengingat pekerjaan ini mengharuskan karyawan untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan banyak orang. Setelah kecakapan, HRD akan menanyakan
pengalaman kerja dan pendidikan pelamar kerja.
3.2 Pengembangan Pegawai
Setelah proses rekrutmen dan
diterima bekerja di PT. Trimitra Tunas Sakti SA. Singaraja, karyawan akan
bekerja trening selama 3 bulan sebagai proses pengenalan perusahaan, produk,
cara memasarkan, dan lain sebagainya. Setelah melalui proses trening aka diadakan
proses percobaan selama 3 bulan. Selesai percobaan baru menjadi karyawan
kontrak dengan kontrak pertama selama 1 tahun. PT. Trimitra Tunas Sakti SA.
Singaraja menggunakan system jenjang karir yaitu digambarkan dalam bagan
dibawah ini.
Penjelasan :
Seperti terlihat pada bagan
diatas, Pertama karyawan akan akan di tempatkan di posisi SPG/SPB. Apabila
karyawa sudah dianggap mamu dan sudah memenuhi syarat menjadi mercendhiser,
maka karyawan tersebuat akan di angkat menjadi mercendhiser, begitu pun seterusnya.
Pengambilan keputusan ini dilakukan oleh HRD, melalui penilaian langsung dan
penilaian melalui manager dan supervisior.
3.3 Kepemimpin
Adapun Struktur Organisasi PT.
Trimitra Tunas Sakti SA. Singaraja yaitu sebagai berikut:
Adapun tugas-tugasnya yaitu :
1) Business
manager : mengawasi
semua macrocaster singabara (singaraja, tabanan, negara)
2)
IT. Dev. & Suport : bertugas mengirim data dari indosat pusat
3)
Head of HR GA & Finance : HRD
4)
Head of sales Traditional : penanggung jawab cabang singaraja
5)
Head Of Marketing :
bertanggung jawab atas kegiatan marketing
6)
Team aktivasi Suport :
bertugas mengaktifkan kartu
7)
Finance Controller :
bertugas mengatur keuangan
8)
Janitor :
cleaning service
9)
Spv. Gadget Center :
bertugas ke outlet/ counter. Misalnya ke Badilan.
10) Spv. Sales : yang
mengkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap sales.
11) Spv. Sales
Force : bertanggung
jawab atas semua sales macrocaster singabara (singaraja, tabanan, negara)
12) Spv.
Marketing : Membantu
mercendhise dalam pemasangan spanduk, kalau ada event, baru ke lapangan
13) Sales
Admin :
bertugas mengurus administrasi
14) Advocator/
SPG : Menjaga
stand/penjualan
15) Canvasser : bertugas
sebagai sales penjualan
16) Sales
Force Reguler :Mengadakan
promosi
17) Merchandiser : memasang spanduk
18) Marketing
promotion : menawarkan produk
di jalan.
3.4 Konflik dan Penanggulangannya
Konflik yang biasanya tejadi karena kurangnya
komunikasi yaitu :
1.
Seharusnya pemasangan spanduk Im3 berjarak 10 meter,
tapi pemasangannya hanya berjarak 7 meter.
2.
Seharusnya pemasangan spanduk im3 dilakukan tgl 4
Mei, namun karena keadaan cuaca yang tidak mendukung (hujan), maka tidak bisa
terselesaian hari itu.
Penanggulangan konflik yaitu :
1.
Mengarahkan karyawan agar mesasang spanduk dengan
benar dan mengecek pekerjaan karyawan.
2.
Untuk masalah cuaca tidak ada yang tahu, pemasangan
spanduk akan di berikan waktu. Misalnya pemasangan spanduk di Singaraja, akan
di beri waktu pemasangan selama 7 hari. Selama waktu 7 hari itu, karyawan diminta
mengatur waktu agar pemasangan spanduk selesai.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
PT. Trimitra Tunas Sakti SA. Singaraja merupakn jenis perusahaan yang yang bergerak
dibidang telekomunikasi. Proses
Rekrutmen atau pencarian karyawan dilakukan oleh PT. Trimitra Tunas Sakti SA. Singaraja di
buka untuk umum, para pencari kerja dapat melihat lowongan melalui sosial media
facebook (yang tertera di “Info Lowongan Kerja Terbaru”), memasang pengumuman
di jalan, dan Koran. Setelah proses rekrutmen dan diterima bekerja di PT.
Trimitra Tunas Sakti SA. Singaraja, karyawan akan bekerja trening selama 3
bulan sebagai proses pengenalan perusahaan, produk, cara memasarkan, dan lain
sebagainya. Setelah melalui proses trening aka diadakan proses percobaan selama
3 bulan. Selesai percobaan baru menjadi karyawan kontrak dengan kontrak pertama
selama 1 tahun.
Konflik yang biasanya tejadi karena kurangnya
komunikasi yaitu :
3.
Seharusnya pemasangan spanduk Im3 berjarak 10 meter,
tapi pemasangannya hanya berjarak 7 meter.
4.
Seharusnya pemasangan spanduk im3 dilakukan tgl 4
Mei, namun karena keadaan cuaca yang tidak mendukung (hujan), maka tidak bisa
terselesaian hari itu.
Penanggulangan konflik yaitu :
3.
Mengarahkan karyawan agar mesasang spanduk dengan
benar dan mengecek pekerjaan karyawan.
4.
Untuk masalah cuaca tidak ada yang tahu, pemasangan
spanduk akan di berikan waktu. Misalnya pemasangan spanduk di Singaraja, akan
di beri waktu pemasangan selama 7 hari. Selama waktu 7 hari itu, karyawan
diminta mengatur waktu agar pemasangan spanduk selesai.
3.2 Saran
Saya selaku penulis mengharapkan kritikan dari pembaca, agar
dapat membangun atau untuk menyempurnakan pembuatan makalah yang
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
(1) P, Johanes. 2001.
Merekrut Karyawan dalam : http://www.e-psikologi.com/artikel/organisasi-industri/merekrut-karyawan.
Diakses tanggal 10 Juni 2016
(2) P, Insan. 2015.
Rekrutmen Karyawan : Definisi, Tujuan, Proses dan Sistem Rekrutmen dalam: http://www.insanperforma.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=143%3Arekrutmen-karyawan-definisi-tujuan-proses-dan-sistem-rekrutmen-&catid=38%3Anews&lang
Diakses tanggal 10 Juni 2016
(3) M, Halim. 2011. Manajemen SDM “Rekrutmen” dalam :http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/05/26/manajemen-sdm-%E2%80%9Crekrutmen%E2%80%9D-366358.html Diakses
tanggal 10 Juni 2016
(4) S, Nanda. 2013.
Rekrutmen Sumber Daya Manusia dalam :http://www.slideshare.net/shellyintanpermatasarie/makalah-bab-6-rekrutmen-sumber-daya-manusia- Diakses
tanggal 10 Juni 2016
(5) B, Denny. 2009.
Recrutmen (Recruitment) Karyawan : Definisi, Tujuan, Proses da Sistem Rekrutmen
dalam : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/rekrutmen-recruitment-karyawan-definisi.html
Diakses tanggal 10 Juni 2016
(6)
Ayu, Irrine. 2015. Rekrutmen karyawan dalam https://irrineayu.wordpress.com/2015/03/22/rekrutmen-karyawan-definisi-tujuan-proses-dan-kendala-rekrutmen/.
Diakses tanggal 10 Juni 2016
Komentar
Posting Komentar