Deskripsi pengaruh penerapan sistem informasi terhadap struktur organisasi suatu perusahaan berdasarkan pendekatan Mcleod (2008)



Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola dengan menggunakan sistem konseptual. Sistem perusahaan merupakan sistem lingkaran tertutup dalam arti dikendalikan oleh manajemen, menggunakan umpan balik untuk mengawasi pelaksanaan agar dapat mencapai suatu tujuan. Perusahaan juga merupakan suatu sistem terbuka, dalam arti berhubungan dengan lingkunganya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah diubah kepada lingkungannya. Lingkungan merupakan alasan utama keberadaan perusahaan.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) muncul karena manajer tidak puas hanya menghitung apa yang telah terjadi dalam bisnis, mereka ingin mengendalikan operasi dan merencanakan masa depan. Kebutuhan ini memerlukan data akuntansi untuk menciptakan informasi yang diperlukan. Laporan menyampaikan informasi dan model matematika dikembangkan untuk memperkirakan permintaan produk, mengoptimalkan penggunaan sumber daya manufakatur, serta menyampaikan produk ke konsumen.
Penerapan sistem informasi di suatu perusahaan merupakan salah satu cara dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat dan menjadikan informasi sebagai sumberdaya yang harus dikelola dengan tepat, sehingga tercipta suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi penentu pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Penerapan sistem informasi baru juga akan mengalami masalah yang jika tidak diselesaikan akan menimbulkan in-efisiensi dan in-efektivitas dalam pemberdayaan sumber daya potensial. Oleh karena itu, sebelum melakukan upaya pengembangan dan implementasi, harus dilakukan proses konsiderasi secara multidimensi terhadap berbagai variabel yang mungkin berpengaruh terhadap kesuksesan suatu sistem baru.
Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, eksekutif, dan area bisnis. SIM dimaksud untuk memenuhi kebutuhan informasi umum para manajer perusahan; sistem informasi eksekutif dirancang untuk digunakan oleh manajer tingkat strategis perusahan; dan lima sistem informasi di tingkat lebih rendah dalam gambar tersebut mencakup kebutuhan-kebutuhan informasi unik dari area-area bisnis tersebut.
Sistem-sistem informasi ini dirancang khusus untuk organisasi fisik yaitu cara bagaimana sumber daya fisik (man, material, money, and machine) dialokasikan ke berbagai area-area fisik perusahaan–anak perusahaan global, divisi, wilayah, distrik, cabang, dan seterusnya. Inovasi-inovasi di bidang teknologi informasi telah memungkinkan banyak aktivitas perusahaan dilaksanakan tanpa dibatasi oleh lokasi fisik.
Perusahaan-perusahaan besar akan selalu berusaha untuk mencapai suatu struktur organisasi yang terdesentralisasi secara sentral. Hal ini akan dicapai dengan cara memberikan wewenang kepada unit IS korporat untuk mengambil keputusan – keputusan yang berhubungan dengan infrastruktur IT, dan wewenang kepada area-area bisnis untuk mengambil keputusan mengenai penggunaan IT secara strategis di area-area mereka masing – masing .Struktur ini memiliki kesulitan karena dua alasan. Pertama, IT kini memainkan peranan yang lebih besar di perusahaan daripada masa lalu. Kedua, perubahan teknologi yang pesat menuntut agar struktur memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian informasi bagi pengguna system maupun pengembang,sekaligus memanfaatkan segala jenis sumber daya informasi yang tersedia dari vendor dan konsultan.
Sebagai respons atas kebutuhan ini, para peneliti SIM mengindetifikasikan tiga struktur inovatif, yaitu:
a.       model sekutu (partner model);
b.      model platform (platform model); dan
c.       model tersekala (scalable model ).
Basis dari model sekutu adalah bahwa layanan informasi bekerja dengan area-area bisnis dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi bisnis. Asumsi yang menyadari model platform adalah bahwa layanan informasi tidak akan secara aktif mengawali inovasi bisnis,namun akan menyediakan sumber daya informasi sehingga inovasi tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis. Beberapa perusahaan, khususnya yang beroperasi secara siklus, memiliki kebutuhan untuk merespons kondisi pasar. Model berskala menyadari bahwa sumber daya harus diperoleh bagitu peluang pasar muncul dan harus dapat dengan cepat dilepaskan ketika peluang-peluang tersebut tidak lagi terjadi, sehingga tetap mempertahankan biaya tetap pada tingkat yang minimum.

Komentar

Popular Posts

Download Wondershare Filmora 8.7.4.0 + Crack [BaliBagus dotKom]

MAKALAH HIMPUNAN dan ANGGOTA-ANGGOTANYA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN BENGKEL LAS DAN BUBUT SABDHA LOGAM