LAPORAN AKHIR PPL-REAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BANJAR TEGAL PADA SEMESTER GANJIL 2018/2019

BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan dewasa ini dijadikan tolak ukur yang sangat signifikan dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Diharapkan, melalui pendidikan dapat dibentuk sumber daya manusia (SDM) yang potensial.
Guru dan siswa merupakan aktor yang sesungguhnya dalam dunia pendidikan, oleh karena itu pemerintah berusaha mencetak guru-guru yang memiliki dedikasi tinggi untuk dunia pendidikan dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Menyadari akan tugas guru yang tidak mudah, maka calon guru perlu mengadakan studi mengenai guru yang sesungguhnya. Hal ini diperlukan agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik dan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, maka diperlukan tenaga pendidik (guru) yang memiliki tingkat profesionalisme kerja yang tinggi. Guru yang profesional dalam suatu negara akan berdampak positif pada peningkatan stabilitas nasional suatu negara. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena dari tangan-tangan gurulah akan menciptakan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas serta berpikiran progresif yang akan menentukan roboh atau tegaknya peradaban di dunia.
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan mencetak tenaga keguruan dan non keguruan yang profesional. Untuk memenuhi tuntutan pendidikan dewasa ini Universitas Pendidikan Ganesha melalui Lembaga Pendidikan Pengalaman Lapangan (LPPL) telah berupaya untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas agar mampu menjadi tenaga yang profesional dan handal dalam hal mendidik maupun dalam melatih peserta didik. Namun pada hakikatnya perkuliahan dengan hanya memberikan teori khususnya dalam hal pendidikan tidaklah cukup untuk memenuhi harapan tersebut. Maka Universitas Pendidikan Ganesha melalui LPPL menerapkan Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Dengan demikian, Universitas Pendidikan Ganesha sebagai salah satu lembaga pendidikan pencetak tenaga keguruan dan non keguruan, akan mampu meningkatkan kualitas outputnya. PPL dilaksanakan di sekolah-sekolah sebagai muara dari seluruh program pendidikan yang dialami mahasiswa calon guru di bangku kuliah. PPL dapat diartikan sebagai suatu program yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa sebagai ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang profesional dan handal (Sarna, 2004).
Beranjak dari tujuan dan peran penting dilaksanakannya PPL, maka setiap mahasiswa calon guru Universitas Pendidikan Ganesha diwajibkan untuk mengikuti kegiatan PPL selama studinya yang dikemas dalam kurikulum perkuliahan dan memiliki bobot SKS (Satuan Kredit Semester). Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk bisa mengembangkan seluruh kemampuan aplikasi dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya yang berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik dalam hal mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Pembentukan kompetensi keguruan itu sendiri telah disiapkan sejak dini melalui proses pembelajaran bertahap terpadu berupa PPL-Awal, pengajaran mikro, dan rangkaian materi perkuliahan. PPL-Real dikemas dengan kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat menghasilkan calon guru yang berkualitas, seperti adanya kegiatan observasi orientasi pada awal memasuki sekolah, dengan mengamati fasilitas yang ada, program-program yang dibuat di sekolah, serta mendapatkan pengalaman tentang bagaimana membelajarkan siswa dari guru-guru yang bersangkutan. Selanjutan mahasiswa dihapkan pada kegiatan mengajar, yaitu mengajar terbimbing dan mandiri di bawah bimbingan guru pamong yang telah memenuhi syarat dan dosen pembimbing yang ditunjuk oleh lembaga. Selain kegiatan mengajar, mahasiswa juga mengikuti kegiatan non mengajar yang dilaksanakan disekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler, mengenal pengelolaan dan admisistrasi sekolah. Adapun sekolah yang menjadi mitra dalam PPL-Real ini adalah SD Negeri 3 Banjar Tegal yang terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Banjar Paketan. Singaraja. Pada laporan ini, penulis akan menyajikan hal-hal yang merupakan masukan dan masalah serta rangkuman yang merupakan gambaran selama melaksanakan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar Tegal. Laporan ini sepenuhnya didasarkan atas data yang diperoleh dari sekolah tempat latihan penulis melaksanakan PPL-Real.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan yaitu:
1.2.1        Pengalaman dan temuan apa yang diperoleh selama melaksanakan kegiatan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar Tegal?
1.2.2        Bagaimana solusi yang dapat dilakukan dalam perbaikan pembelajaran di SD Negeri 3 Banjar Tegal?

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melaksanakan Program Pengalaman Lapangan secara Real adalah sebagai berikut.
1.3.1        Untuk mengetahui pengalaman dan temuan yang diperoleh selama melaksanakan kegiatan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar Tegal.
1.3.2        Untuk mengetahui solusi yang dapat dilakukan dalam perbaikan pembelajaran di SD Negeri 3 Banjar Tegal.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan secara Real ini adalah sebagai berikut.
1.4.1    Bagi Mahasiswa
Manfaat yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan PPL-Real ini adalah sebagai berikut :
1.      Kegiatan PPL-Real ini merupakan modal dasar mahasiswa sebagai calon guru untuk mempersiapkan diri menjadi seorang guru yang memiliki keterampilan dan profesionalisme.
2.      Mahasiswa sebagai calon guru mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki dalam situasi nyata.
3.      Mahasiswa calon guru dapat mengenal, memahami, serta menganalisa berbagai hubungan yang terjadi di dalam masyarakat sekolah secara umum seperti hubungan sosial siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru serta masyarakat sekolah dengan lingkungannya.
4.      Dapat melatih mahasiswa dalam menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi dalam proses belajar mengajar, seperti membuat RPP serta media pembelajaran lainnya yang mendukung proses belajar mengajar tersebut.
5.      Dapat memahami berbagai karakter siswa, baik di kelas maupun di luar kelas, disamping itu mahasiswa secara tidak langsung dilatih untuk bersabar dalam mengajar dan mendidik siswanya.
6.      Merupakan wahana yang berharga untuk mengaplikasikan seluruh program pendidikan yang telah didapat mahasiswa calon guru di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada.
1.4.2   Bagi Sekolah
Pelaksanaan PPL-Real juga memberikan manfaat pada sekolah tempat mahasiswa melaksanakan PPL yakni sekolah dapat menyerap informasi dan menambah wawasan inovatif dari mahasiswa PPL maupun dari Universitas Pendidikan Ganesha melalui LPPL dalam upaya mengembangkan dan menerapkan metode/strategi/model pembelajaran yang tepat yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kompetensi dasar siswa di sekolah yang bersangkutan serta berbagai media yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Hal ini juga sangat berpengaruh dalam usaha peningkatan hasil belajar anak dan peningkatan mutu sekolah.

1.4.3  Bagi Universitas Pendidikan Ganesha
Manfaat pelaksanaan PPL-Real terhadap Universitas Pendidikan Ganesha adalah membentuk tenaga guru yang cakap dan profesional  sebagai keluaran yang berkualitas dibidangnya. Selain itu, pelaksanaan PPL-Real juga bermanfaat untuk meningkatkan mutu lulusan/Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan, yang dapat menarik simpati masyarakat terhadap Universitas Pendidikan Ganesha.
1.4.4        Bagi Siswa
Dengan adanya kegiatan PPL-Real dapat memberikan angin segar dalam kegiatan pembelajaran di kelas melalui perubahan pola pengajaran dari guru kelas dengan mahasiswa PPL-Real.































BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengalaman dan Hasil Temuan
2.1.1  Pelaksanaan PPL-Real
Pelaksanaan kegiatan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar tegal dilakukan dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktiber. Diawali dengan penjajakan awal ke sekolah pada hari Rabu, tanggal 15 Agustus 2018 dengan maksud menyerahkan surat tugas dan menerima pengarahan awal dari kepala sekolah. Jumlah mahasiswa PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar Tegal adalah sebanyak 6 orang yang berasal dari Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.   
Kepala sekolah memberikan arahan kepada mahasiswa PPL-Real tentang keadaan sekolah, warga sekolah, tata tertib yang berlaku di sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang biasa dilaksanakan setiap harinya. Mahasiswa PPL-Real dinyatakan telah resmi diterima disekolah. Oleh karena itu mahasiswa diwajibkan mematuhi aturan yang ada di SD Negeri 3 Banjar Tegal. Selain itu kepala sekolah mengumumkan guru pamong pada masing-masing mahasiswa. Setelah diperkenalkan dengan guru pamong masing-masing, mahasiswa diharapkan berhubungan langsung dengan guru pamong masing-masing untuk menyusun rencana kegiatan pembelajaran selama PPL-Real Mahasiswa PPL-Real juga ditugaskan untuk menyusun biodata dan tugas piket harian. Dalam melaksanakan PPL-Real mahasiswa yang mendapatkan mendampingi siswa piket di harapkan untuk hadir di sekolah paling lambat pukul 06.30, jika meninggalkan sekolah harus mendapatkan ijin dari guru pamong, korsek, koordinator PPL-Real atau kepala sekolah. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya.
1.        Kami menyusun program kerja yang akan dilakukan selama melakukan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar Tegal. Minggu pertama pelaksanaan PPL-Real diisi dengan melakukan kegiatan observasi orientasi dengan mengamati unsur-unsur fisik dan non fisik sekolah, seperti fasilitas yang ada, keadaan guru dan pegawai, serta siswa-siswi SD Negeri 3 Banjar Tegal. Selain itu mahasiswa juga mengisi minggu pertama PPL-Real dengan mengenal program-program yang telah dibuat oleh sekolah. Sebelum memasuki kegiatan mengajar terbimbing dan mandiri, penulis diwajibkan untuk mengobservasi guru model, sebagai bekal untuk melaksanakan kegiatan mengajar di kelas. Ada tiga guru model yang penulis observasi, yaitu Luh Putu Emik Darmayanti, S. Pd., S.D. guru wali kelas VI dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI, Gusti Ayu Sri Yasawati, S.Pd. guru wali kelas II dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II, dan Komang Suwirni, S. Pd. guru wali kelas IV dengan mata pelajaran Tematik.
Dengan mengobservasi guru model, mahasiswa PPL-Real akan mendapatkan pengalaman mengenai teknik-teknik mengajar, bagaimana cara menyampaikan materi serta pengelolaan kelas. Selama pelaksanakan observasi dan pengalaman langsung dari pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 3 Banjar Tegal. Mahasiswa PPL-Real diharapkan dapat mengadakan pendekatan langsung dengan masing-masing guru pamong yang telah ditunjuk untuk membimbing mahasiswa PPL-Real dalam menjalankan segala aktivitas yang berhubungan langsung dengan PPL-Real. Selanjutnya penulis melaksanakan latihan mengajar, yaitu sebanyak 12 kali latihan mengajar terbimbing dan 8 kali pelatihan mengajar mandiri yang dimulai pada minggu lima pelaksanaan PPL-Real dari tanggal 17 September 2018 sampai dengan 6 Oktiber 2018.

2.1.2    Kegiatan Mengajar
Dalam melaksanakan kegiatan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar tegal, penulis mendapatkan kesempatan mengajar di seluruh kelas, mulai dari kelas I sampai kelas VI terkait guru sekolah dasar merupakan guru kelas yang memegang seluruh mata pelajaran utama di kelasnya. Di SD Negeri 3 Banjar tegal terdiri dari 6 kelas, yaitu I, II, III, IV, V, VI  dengan memegang 6 mata pelajaran yaitu bahasa Indonesia, matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, PKn, dan SBK dengan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sedangkan di kelas II dan VI menggunakan Kurikulum 2013, kelas I dan IV menggunakan tematik.
Dalam melaksanakan kegiatan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar tegal, penulis dibimbing oleh seorang guru pamong yang ditunjuk langsung oleh Kepala Sekolah dan dosen pembimbing dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha. Adapun identitas dari guru pamong dan dosen pembimbing, sebagai berikut.
1.    Nama Guru Pamong           : Luh Putu Emik Darmayanti, S. Pd., S.D.
NIP                                     : 198612102010012022

2.    Nama Dosen Pembimbing  : Drs. Made Sumantri, M.PD.
NIP                                     : 195702041986031002

Sebelum melaksanakan kegiatan mengajar, penulis terlebih dahulu berkonsultasi dengan guru kelas untuk mengetahui tema atau materi yang akan dibelajarkan, selanjutnya penulis merancang sebuah RPP dan mengonsultasikannya dengan guru pamong untuk mendapatkan persetujuan layak atau tidaknya RPP tersebut dijadikan panduan mengajar serta menerima masukan-masukan positif untuk penyempurnaan RPP yang telah dibuat. Pembelajaran dilaksanakan di kelas masing-masing dengan memanfaatkan fasilitas yang terdapat di sekolah seperti papan tulis maupun media-media yang disiapkan sendiri oleh penulis untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

2.1.3 Hasil dan Temuan
1. Latihan Mengajar Terbimbing dan Mandiri
1) Observasi Guru Model
Sebelum memasuki kegiatan pelatihan mengajar terbimbing dan mandiri, penulis mengadakan pengamatan terhadap 3 guru model di kelas yang berbeda. Ketiga guru ini memiliki cara mengajar yang berbeda-beda. Perbedaan mencolok terlihat pada guru model di kelas rendah dengan guru model di kelas tinggi. Hal tersebut dikarenakan perbedaan karakter siswa di kelas rendah dengan siswa di kelas tinggi. Berikut merupakan hasil pengamatan terhadap guru model.

1.    Hasil Pengamatan Guru Model I
Hari / Tanggal                : Jumat, 24 Agustus 2018
              Nama Sekolah                 :  SD Negeri 3 Banjar Tegal
              Nama Guru Model          :  Luh Putu Emik Darmayanti, S. Pd., S.D
              Kelas                               :  VI
              Mata Pelajaran                : IPS
              Waktu                             :  3 ´ 35 menit
a.    Pembukaan
Pada saat memasuki ruang kelas siswa mengucapkan salam yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru melakukan presensi siswa untuk mengetahui kehadiran siswa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan diberikan. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih 10 menit.
b.    Inti Pembelajaran
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi pelajaran tentang organ pencernaan manusia. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan poster dan torso. Kemudian siswa di bentuk menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan LKS, setelah itu guru menugaskan siswa untuk menjelaskan proses pencernaan yang terjadi pada manusia. Perwakilan kelompok kemudian membacakan hasil diskusinya. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama 80 menit.
c.    Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari. Kemudian siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang kurang dipahami oleh siswa. Untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah diberikan oleh guru. Kemudian guru memberikan evaluasi. Kegiatan akhir, guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa sebagai latihan untuk  di rumah.  Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama 10 menit.
d.   Kesan Umum
Secara umum pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VI berlangsung dengan baik. Siswa bersungguh-sungguh dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru dan melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh guru. Guru mampu menyampaikan materi secara jelas sehingga siswa dapat memahami materi yang dipelajari.

2.    Hasil Pengamatan Guru Model II
Hari / Tanggal           : Senin, 20 Agustus 2018
Nama Sekolah           : SD Negeri 3 Banjar tegal
     Nama Guru Model    : Gusti Ayu Sri Yasawati, S.Pd.
     Kelas                         : II
     Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia
     Waktu                       : 3 ´ 35 menit
a.    Pembukaan
Pada saat memasuki ruang kelas siswa mengucapkan salam yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Kemudian guru melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan diberikan. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih 10 menit.
b.    Inti Pembelajaran
Pada kegiatan inti guru menceritakan sebuah cerita anak, siswa mendengarkan sekaligus menyimak cerita yang dibawakan oleh. Selanjutnya siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru secara lisan. Setelah itu, guru menugaskan siswa untuk membaca sebuah cerita anak yang ada di buku paket dan menjawab pertanyaan yang ada dalam cerita tersebut. Kemudian guru memberikan penguatan positif terhadap hasil jawaban siswa. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama 85 menit.
c.    Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari kemudian bertanya jawab tentang hal-hal yang kurang dipahami oleh siswa. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa sebagai latihan di rumah. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama 10 menit.
d.   Kesan Umum
Secara umum pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas II berlangsung dengan baik. Siswa bersungguh-sungguh dalam menerima pelajaran dan melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh guru. Guru mampu menyampaikan materi secara jelas sehingga siswa dapat memahami materi yang dipelajari.

3.    Hasil Pengamatan Guru Model III
Hari / Tanggal                 : Kamis,23 Agustus 2018
Nama Sekolah                 : SD Negeri 3 Banjar Tegal
     Nama Guru Model          : Komang Suwirni, S. Pd.
     Kelas                               : IV
     Tema                               : 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema                          : 3. Bersyukur atas Keberagaman
Pembelajaran                   : 1
     Waktu                             : (4 ´ 35 menit)
a.    Pembukaan
Pada saat memasuki ruang kelas guru mengucapkan salam kemudian mendapatkan balasan dari siswa. Selanjutnya guru memberikan apersepsi, mengajak siswa untuk bernyanyi bersama. Kegiatan pendahuluan berlangsung kurang lebih 15 menit.
b.    Inti Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, pertama kali yang guru lakukan adalah membacakan teks kepada siswa agar nantinya siswa dapat mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan pendukung dari setiap paragrap tek tersebut. Setelah siswa merasa mengerti dan paham tentang gagasan pokok dan gagasan pendukung, guru selanjutnya membahas tentang sikap saling menghargai, guru menugaskan siswa untuk memberikan contoh sikap saling menghargai. Siswa secara acak menyebutkan contoh-contoh sikap saling menghargai. Selanjtnya guru menjelaskan sifat-sifat bunyi, dan siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat bunyi tersebut lalu guru memberikan soal-soal kepada siswa. Setelah siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru, kemudian guru membahas soal tersebut dengan cara menunjuk siswa  secara acak, sekaligus guru memberikan tanggapan terhadap jawaban yang dibuat oleh siswa. Kemudian guru memberikan penguatan positif terhadap hasil jawaban siswa. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama 105 menit.
c.       Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari kemudian guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang kurang dipahami oleh siswa. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa sebagai latihan di rumah. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama 20 menit.
d.   Kesan Umum
Secara umum kegiatan pembelajaran matematika di kelas IV  berlangsung dengan baik, kesulitan yang dihadapi guru adalah menghadapi anak-anak di kelas yang kurang bisa diam saat mengikuti pelajaran serta anak-anak kurang fokus saat mendengarkan penjelasan dari guru. Permasalahan tersebut dapat ditangani dengan baik oleh guru, karena guru kelas sabar dalam menghadapi berbagai tingkah anak-anak di dalam kelas.

2) Latihan Mengajar
Mengajar merupakan suatu kegiatan yang memerlukan keterampilan agar penyajiaan materi dapat disajikan dengan baik kepada siswa sesuai dengan Satuan Pembelajaran (SP) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang. Selama penulis melakukan pelatihan mengajar di SD Negeri 3 Banjar Tegal, penulis mendapatkan banyak pengalaman. Salah satunya yaitu masukan dari dosen pembimbing, guru pamong dan siswa-siswi SD Negeri 3 Banjar tegal yang sifatnya membangun selama kegiatan pelatihan mengajar dikelas. Pelatihan mengajar ada 2 yaitu pelatihan mengajar terbimbing dan pelatihan mengajar mandiri.


a.       Pelatihan Mengajar Terbimbing
Pelatihan mengajar terbimbing dilakukan sebanyak 12 kali. Dimulai pada minggu ketiga PPL-Real dari tanggal 28 Agustus sampai dengan tanggal 27 Agustus 2018. Dimana mahasiswa PPL-Real diberikan kesempatan untuk mengajar di kelas. Selama proses pembelajaran berlangsung guru pamong mengawasi mahasiswa yang sedang melakukan pelatihan mengajara terbimbing. Pada tahap ini penulis diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan keterampilannya dalam mengajar di bawah bimbingan guru pamong, guru kelas dan dosen pembimbing. Setelah pembelajaran berlangsung guru pamong memberikan masukan dan mengoreksi kesalahan yang terjadi selama kegiatan pelajaran berlangsung. Penulis banyak mendapatkan masukan yang sifatnya membangun selama kegiatan mengajar terbimbing berlangsung. Berikut ini adalah materi-materi yang penulis ambil selama melaksanakan latihan mengajar terbimbing.
Tabel 01.    Bahan Ajar Latihan Mengajar Terbimbing
No
Hari/Tanggal
Tema/Mata Pelajaran
Kelas
Materi Pokok
1
Senin, 27 Agusus 2018
Bahasa Indonesia
VI
Cerita pendek dan sinonim, anonim.
2
Selasa, 28 Agustus 2018
Peduli Terhadap Makhluk Hidup/ Bahasa Indonesia, PPKN
IV
Bahasa Indonesia
Informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan.
PPKN
Pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam  kehidupan sehari-hari.



3
Rabu, 29 Agustus 2018
PKN
VI
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara.
4
Kamis, 30 Agustus 2010

IPA
VI
Jenis tumbuhan yang sering dimanfaatkan manusia
5
Senin, 3 September 2018
IPA
II
Sumber energi panas, cahaya, dan bunyi.
6
Selasa, 4 September 2018
IPA
V
Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan.

7
Senin, 17 September 2018
IPS
II
Peristiwa penting dalam keluarga.
8
Rabu,19 September 2018
Bahasa Indonesia
II
Mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan menyalin puisi anak.
9
Kamis, 20 September 2018
Bahasa Indonesia
V
Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
10
Senin, 24 September 2018
IPS
V
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia.
11
Selasa, 25 September 2018
PKN
II
Pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong.
12
Rabu, 26 September 2018
Bahasa Indonesia
V
Karangan berdasarkanpengalaman sendiri.



Kendala yang dihadapi dalam kegiatan mengajar terbimbing yaitu.
a)    Kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu. Kadang-kadang alokasi waktu yang direncanakan tidak cukup untuk menyelesaikan suatu pembelajaran, tetapi kadang-kadang terlalu banyak waktu tersisa karena materi yang dipelajari sedikit.
b)   Kesulitan dalam pengelolaan kelas karena banyaknya siswa dalam setiap kelas dengan karakter yang berbeda-beda sehingga agak sulit menciptakan suasana yang kondusif terutama untuk beberapa kelas di kelas rendah, namun untuk di kelas tinggi pengelolaan kelas lebih mudah dilakukan.
c)    Kadang-kadang dijumpai siswa yang kurang tertarik pada materi yang dibelajarkan karena minat setiap siswa terhadap mata pelajaran itu berbeda-beda dan siswa belum mengerti dengan materi yang dipelajari.
d)   Kesulitan menangani siswa yang bermasalah, misalnya suka mengganggu temannya pada saat pembelajaran berlangsung dan mengontrol siswa yang terlalu aktif.
Penilaian dilakukan secara terbuka dan diisi pada lembar APKCG (Alat Penilaian Kemampuan Calon Guru) yang harus diserahkan oleh penulis sebelum tampil.

b.    Latihan Mengajar Mandiri
Setelah dilaksanakannya latihan mengajar terbimbing sebanyak 8 kali, maka mahasiswa PPL-Real dapat melanjutkan ke program latihan mengajar mandiri yang dilaksanakan dari tanggal 28 September 2018 sampai dengan tanggal  7 Oktober 2018. Dalam latihan mengajar mandiri, penulis tidak lagi diawasi oleh guru pamong dalam mengajar. Adapun materi-materi yang penulis ambil dan ajarkan pada siswa pada latihan mengajar mandiri adalah sebagai berikut:

Tabel 02. Bahan Ajar Latihan Mengajar Mandiri
No
Hari/Tanggal
Tema/Mata Pelajaran
Kelas
Materi Pokok
1
Kamis, 27 September 2018
Bahasa Indonesia
V
Surat undangan ulang tahun
2
Jumat, 28 September 2018
IPA
III
Sifat-sifar benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas.
3
Sabtu, 29 Oktober 2018
Gemar Menggambar /Bahasa Indonesia, Matematika, PPKN
I
Bahasa Indonesia
Kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara menggerakkan pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku.
Matematika
bangun ruang dan bangun datar dengan menggunakan berbagai benda.
PPKN
keberagaman karateristik individu di rumah.
4
Senin, 1 Oktober 2017
Gemar Menggambar / Bahasa Indonesia, Matematika, PKn
I
Bahasa Indonesia
Gambar menunjukkan gambar jarak yang baik antara mata dan buku.
Matematika
Benda-benda yang berbentuk bola, tabung, balok dan kubus.
PKn
Keberagaman karateristik individu di rumah.

5
Selasa, 2 Oktober 2018
Gemar Menggambar/ Bahas Indonesia, Matematika
I
Bahasa Indonesia
Kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara menggerakkan pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku.
Matematika
Bangun ruang dan bangun datar dengan menggunakan berbagai benda.
6
Rabu, 3 Oktober 2018
Gemar Membaca / Bahasa Indonesia, PPKN, dan SBDP
I
Bahasa Indonesia
Kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara menggerakkan pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku.
PPKN
Keberagaman karakteristik individu di rumah.
SBDP
Mengenal bahan alam dalam bekarya.

7
Kamis,4 Oktober 2018
Gemar Membaca / Bahasa Indonesia, Matematika, PKn
I
Bahasa Indonesia
Kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara menggerakkan pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku.
Matematika
Mengenal pola bilangan
yang berkaitan dengan kumpulan benda/ gambar/ gerakan atau lainnya.
PPKN
Keberagaman karakteristik individu di rumah.
8
Sabtu, 6 Oktober 2018
Gemar Membaca / Bahasa Indonesia, Matematika
I
Bahasa Indonesia
Kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku,cara memegang buku, cara mebalik halaman buku, garakan mata dari kiri ke kanan.
Matematika
Pola bilangan yang berkaitan dengan kumpulan benda/ gambar/ gerakan atau lainnya.

Kendala yang dihadapi dalam kegiatan mengajar mandiri yaitu:
a)      Kesulitan mengatasi siswa yang mengganggu temannya pada saat pembelajaran berlangsung.
b)      Kesulitan mengatasi siswa yang kurang fokus pada saat proses pembelajaran berlangsung.
c)      Kesulitan dalam mengelola kelas pada kelas rendah, beberapa anak terlalu aktif dan tidak bisa diam.
Latihan mengajar mandiri dilaksanakan minimal 8 kali tanpa pengawasan yang intensif dari guru pamong, guru kelas maupun dosen pembimbing namun tetap masih dalam pemantauan. Penilaian melalui lembar APKCG tetap dilakukan. Mengajar mandiri merupakan tahap akhir dalam pelatihan mengajar dalam program PPL-Real ini.

c.    Perencanaan Pembelajaran
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, penulis harus mempersiapkan terlebih dahulu administrasi mengajar, seperti merancang minggu efektif pembelajaran yang berpedoman pada kalender pendidikan, menyusun jadwal tetap mengajar, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi.
a)      Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Rencana pelaksanaan pembelajaran memuat tentang identitas, standar kompetensi, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode dan pendekatan pembelajaran, media dan alat bantu pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, serta penilaian untuk dijadikan pedoman mengenai apa saja yang akan disampaikan dan rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan.
b)     Pelaksanaan Pembelajaran
Setelah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran telah disusun dan dikonsultasikan dengan guru pamong maka kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan.  Latihan mengajar dibagi menjadi dua tahap, yaitu latihan mengajar terbimbing dan latihan mengajar mandiri. Pada latihan mengajar terbimbing, mahasiswa praktikan secara penuh didampingi oleh guru pamong selama tahap persiapan, proses pembelajaran di kelas berlangsung, dan dalam membuat evaluasi. Pada latihan mandiri peran guru pamong dikurangi, mahasiswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam mengajar dan membuat evaluasi. Namun tetap dilakukan penilaian pada APKCG.
2. Temuan
1) Temuan dalam Menyiapkan Pembelajaran
Sebelum penulis melakukan proses belajar mengajar sebagai pengajar harus mempersiapkan diri, seperti menguasai materi yang akan diajarkan. Karena dengan menguasai materi mahasiswa akan mampu mengajar dengan baik. Dalam menyiapkan pelajaran, penulis selalu dibimbing dan diarahkan oleh guru pamong terkait dengan materi yang akan diajarkan pada saat mengajar. Sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan mengajar langsung di kelas, penulis lebih dulu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dimana dalam melaksanakan pembuatan rancangan ini, penulis selalu di bimbing untuk kelurusan dan kebenaran dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran agar tidak terjadi kesalahan.
Proses pembelajaran akan dapat terlaksana dengan baik apabila dipersiapkan dengan matang dengan berbagai persiapan dilakukan dengan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama proses perkuliahan. Hal penting yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan proses pembelajaran yaitu menyiapkan rencana pembelajaran serta media pembelajaran yang mendukung. Selain persiapan-persiapan tersebut, penulis juga melakukan pengamatan terhadap nilai siswa pada pembelajaran sebelumnya. Dalam menyiapkan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, penulis mendapatkan banyak masukan positif dari guru pamong, guru kelas, dan dosen pembimbing. Persiapan yang dilakukan meliputi materi yang akan diajarkan, mempersiapkan strategi dan metode-metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, serta administrasi.
Berdasarkan kegiatan-kegiatan persiapan yang dilakukan, terdapat sisi positif dan  negatif yang ditemukan.

a. Sisi positif
1. Mempersiapkan kegiatan mengajar merupakan tahapan penting demi suksesnya kegiatan pembelajaran di kelas. Tanpa persiapan yang matang, hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Dengan mengabaikan tahap persiapan guru akan kebingungan akan apa yang harus dilakukan sehingga kegiatan pembelajaran menjadi kacau dan tidak terstruktur. Waktu yang tersediapun tidak termanfaatkan dengan baik.
2.  Dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran, penulis mendapatkan banyak masukan positif dari guru pamong, guru kelas, dan dosen pembimbing mengenai rancangan kegiatan yang akan dilakukan, pengelolaan kelas, serta hal-hal khusus bagaimana menangani karakter siswa yang berbeda-beda. Penulis juga mendapatkan pengalaman mengenai bagaimana merancang media pembelajaran yang sesuai agar dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
b. Sisi Negatif
1.    Kemampuan siswa, gaya belajar siswa dan karakter siswa yang berbeda-beda mengakibatkan penulis mengalami kebingungan dalam memilih metode yang tepat sehingga dapat mengcover kebutuhan masing-masing siswa.
2.    Tahap persiapan membutuhkan waktu yang cukup lama, oleh karena itu banyak waktu yang harus disediakan. Penulis harus dengan cepat menyusun rancangan kegiatan kemudian mengonsultasikannya dan mengoreksi apabila terdapat kesalahan-kesalahan. Hal tersebut menjadi kendala ketika tidak ada waktu yang cukup banyak untuk tahap persiapan, misalnya jadwal mengajar yang padat seperti mengisi kelas, serta adanya administrasi yang harus diselesaikan terkait dengan kegiatan PPL-Real.

2)   Temuan dalam Mengajar
Selama penulis melakukan kegiatan mengajar baik terbimbing maupun mandiri, penulis mendapatkan kesempatan mengajar di kelas I sampai dengan kelas VI. Berdasarkan pengalaman selama mengajar banyak hal-hal berarti yang penulis dapatkan baik dari guru pamong, dosen pembimbing, maupun dari siswa secara langsung. Adapun sisi positif dan negatif dalam kegiatan mengajar yang penulis lakukan, antara lain sebagai berikut:
a. Sisi Positif
1.    Melalui kegiatan mengajar, penulis menemukan cara-cara untuk mengatasi kesulitan belajar pada siswa, memilih metode-metode yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran, serta memenuhi kebutuhan masing-masing siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda.
2.    Penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif seperti gambar, dan media konkret yang sesuai dengan materi dapat menarik minat belajar siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan tampak antusias dalam mengikuti pembelajaran.
3.    Dengan mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar dimulai, maka akan mempermudah pada saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Tentunya materi yang disampaikan kepada siswa akan lebih  mudah untuk dijelasan.
4.    Adanya hubungan yang baik antara penulis dangan para siswa, hal ini berdampak pada diri siswa yang merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
5.    Latihan mengajar secara terbimbing dan mandiri membuat mahasiswa memperoleh pengalaman bagaimana cara mengajar yang baik. Selain itu kita juga memperoleh banyak pengetahuan serta masukan-masukan yang bersifat membangun diberikan oleh guru pamong maupun dosen pembimbing.
b.  Sisi Negatif
1.    Ketika pertama kali memasuki kelas, masih ada perasaan grogi dalam diri saat berhadapan dengan para siswa dan di dampingi oleh guru pamong. Sehingga pada saat itu cara penyampaian materi kepada siswa masih kurang dan belum maksimal.
2.    Dalam proses belajar mengajar masih ada beberapa siswa yang tidak fokus saat mengikuti pelajaran. Mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing sehingga pada ketika ditanya tentang materi yang telah diajarkan mereka tidak bisa menjawab.
3.    Pada saat pemberian evaluasi belajar, ada beberapa siswa yang memperoleh nilai di bawah kriteria.
4.    Berbagai kondisi seperti siswa yang sulit diatur, suasana kelas yang gaduh, dan sulitnya siswa dalam memahami materi yang diberikan menyebabkan kurangnya waktu untuk menjelaskan agar siswa benar-benar menguasai materi yang disajikan oleh guru.
5.    Kurangnya partisipasi aktif dari masing-masing siswa dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan terutama dalam kegiatan berkelompok menyebabkan  tidak semua siswa benar-benar memahami. Siswa yang pintar cenderung unggul dari teman-temannya sedangkan siswa yang pasif hanya bergantung pada temannya saja.

3)    Temuan dalam Melakukan Hubungan Sosial di Sekolah
Interaksi sosial di sekolah sangat penting karena interaksi ini tentunya menunjang proses belajar mengajar yang dilakukan disekolah. Dalam melakukan hubungan sosial di sekolah baik dengan kepala sekolah, guru pamong, guru-guru lain, staf pegawai dan para siswa di SD Negeri 3 Banjar Tegal, penulis tidak mengalami kesulitan. Mereka dengan senang hati menerima dan membantu para mahasiswa PPL-Real dalam mencari data yang dibutuhkan. Guru-guru di SD Negeri 3 Banjar Tegal menyambut dengan hangat keberadaan mahasiswa PPL-Real. Beliau senantiasa membimbing penulis baik dalam mengajar maupun pada kegiatan-kegiatan non mengajar. Guru-guru lain juga banyak memberi masukan kepada penulis demi menambah pengalaman sebelum terjun ke dunia kerja.
Mahasiswa PPL-Real selalu dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di sekolah sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara mahasiswa, kepala sekolah, guru-guru dan pegawai yang berada di lingkungan SD Negeri 3 Banjar Tegal. Disamping itu, hubungan sosial atau interaksi sosial antara mahasiswa PPL-Real dengan para siswa berjalan sangat baik karena hal ini dicirikan dengan kreatifnya siswa untuk menemui mahasiswa yang bersangkutan untuk menanyakan materi pelajaran dan tugas yang belum dipahami. Murid-murid juga menunjukan rasa hormat dengan melakukan salim ketika bertemu dengan mahasiswa PPL-Real.
4)    Temuan dalam Kegiatan Non Mengajar
Selama melaksanakan kegiatan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar Tegal penulis tidak hanya menjalankan tugas mengajar saja tetapi juga melaksanakan kegiatan non mengajar. Pengalaman non mengajar penulis peroleh dengan melaksanakan berbagai kegiatan yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Misalnya membina kegiatan ekstrakurikuler dan sebagainya. Adapun sisi positif dan sisi negatif dalam melakukan non mengajar adalah sebagai berikut.
a)    Sisi positif pelaksanaan kegiatan non mengajar adalah sebagai berikut.
1.      Para guru memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu dan keterampilan yang penulis miliki melalui kegiatan-kegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan di sekolah.
2.      Dalam melakukan kegiatan mengenal administrasi sekolah, penulis dibimbing oleh guru dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga apa yang dikerjarkan bisa terselesaikan dengan tepat.

b.    Sedangkan sisi negatif pelaksanaan kegiatan non mengajar yaitu :
1.      Kurangnya tenaga pembina ekstrakurikuler yang berkompeten di bidangnya sehingga apa yang diberikan belum terlaksana maksimal.
2.      Ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang kadangkala menghambat kegiatan yang tengah berlangsung.

5)      Temuan Bermakna
            Selama penulis melaksanakan kegiatan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar Tegal, penulis menemukan beberapa temuan bermakna. Temuan tersebut adalah sebagai berikut:


a.    Pelaksanaan Upacara Bendera
Kegiatan upacara bendera di SD Negeri 3 Banjar Tegal dilaksanakan setiap hari Senin pada pukul 07.30 WITA. Perangkat upacara bendera berasal dari siswa kelas VIA dan VIB secara bergiliran setiap bulan. Seluruh siswa berkumpul di halaman sekolah, kecuali siswa kelas I dan kelas II. Pelaksanaan kegiatan upacara bendera berlangsung dengan tertib walaupun ada saja beberapa siswa yang mengobrol.
b.      Menyanyikan Lagu Nasional.
Menyanyikan lagu wajib atau lagu nasional di SD Negeri 3 Banjar Tegal dilaksanakan setiap hari Selasa-Sabtu pukul 07.00 WITA. Semua siswa berkumpul dihalaman sekolah. Pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan tertib dan baik.
c.    Persembahyangan Bersama di Lapangan Sekolah
Persembahyangan bersama dilakukan di lapangan sekolah pada hari selasa sampai dengan hari Sabtu. Para siswa berkumpul di halaman sekolah tepat pada pukul 07.00 WITA untuk melaksanakan persembahyangan bersama selain kelas I yang bersembahyang di kelas. Setelah selesai melakukan persembahyangan siswa langsung masuk kelas untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Sedangkan pada hari senin persembahyangan dilakukan di dalam kelas. Persembahyangan dilakukan oleh semua siswa dari kelas I sampai dengan kelas VI.
d.   Persembahyangan Bersama pada hari-hari Suci
Setiap hari raya Purnama, Tilem, dan Saraswati, dan Odalan di Padmasana warga sekolah SD Negeri 3 Banjar Tegal melaksanakan persembahyangan bersama yang dipimpin oleh guru agama.
e.       Senam Bersama.
Senam Sehat di SD Negeri 3 Banjar Tegal dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 07.00 WITA. Dengan dipimpin oleh beberapa siswa kelas IV yang sudah terpilih. Semua siswa berkumpul dihalaman sekolah. Pelaksanaan kegiatan ini berjalana dengan baik dan atusias siswa sangan bagus.
f.     Kegiatan Pengembangan Diri dan Ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan setiap hari sabtu. Pada kegiatan pengembangan diri siswa mengembangkan kemampuan mereka. Dimana terdapat kegiatan Pramuka.

g.    Kegiatan Tengah semester
Setelah kegiatan ulangan tengah semester, sekolah mengadakan kegiatan jeda semester dengan lomba-lomba yang diikuti oleh siswa kelas I sampai dengan kelas VI. Lomba-lomba yang diadakan seperti, lomba makan krupuk, lari kelereng, estafet karet, estafet tali, mengambil memasukkan paku ke botol, botol jinjing, lomba menjepit ba;on sambil joget, mewarnai,menyalin aksare bali, lomba mencari pasanagan, lomba renging satu.

2.2     Solusi yang Ditawarkan dalam Perbaikan Pembelajaran
Dalam kegiatan proses pembelajaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, efisien, dapat menciptakan suasana yang nyaman agar siswa merasa senang dan dapat menerima pelajaran dengan baik, sehingga tujuan dalam kegiatan pembelajaran dapat tercapai. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan agar pembelajaran bisa berjalan dengan baik yaitu:
1.      Penyiapan dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran merupakan salah satu syarat administrasi yang harus dibuat oleh seorang guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Guru diwajibkan untuk menyusun sebuah RPP, karena RPP merupakan susunan kegiatan yang dilakukan oleh guru selama proses belajar mengajar berlangsung. Penyusunan RPP ini haruslah dibuat secara sistematis. Agar antara apa yang ditulis dan apa yang dipraktekan sesuai. Selain itu penyusunan RPP ini haruslah memerhatikan pedoman penulisannya, agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatannya. Fungsi dari pembuatan RPP disini adalah sebagai pedoman agar guru lebih siap dalam melakukan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

  1. Pengadaan Sumber Belajar
Sumber belajar sangatlah penting baik itu bagi guru dan bagi siswa itu sendiri. Proses pembelajaran tidak dapat berlangsung tanpa adanya sumber belajar. Dengan adanya sumber belajar seperti buku, akan dapat membantu khususnya siswa dalam menyerap materi yang disajikan oleh guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Ada beberapa sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar seperti buku pelajaran, koran, majalah, perpustakaan dan lingkungan. Apalagi pada zaman modern ini sudah ada yang namanya internet. Jadi itu dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
3.      Penyiapan Media Pembelajaran
Pembelajaran akan berjalan dengan efektif apabila didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai. Dengan adanya media pembelajaran, hal ini akan membantu guru dalam menyampaikan materi ke peserta didik.  Selain itu dengan adanya media pembelajaran akan memberikan suatu hal yang berbeda. Seperti menarik perhatian siswa, membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran, pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, menghilangakan kebosanan siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung, meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu, menimbulkan gairah belajar siswa, dan dapat  meningkatkan kadar keaktifan maupun keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran.
Tanpa media pembelajaran, komunikasi antara siswa dengan guru tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Dalam memilih media juga tidak boleh sembarang. Media yang tidak sesuai akan dapat memberikan pengertian yang berbeda terhadap pemahaman siswa. Maka dari itu media yang digunakan haruslah sesuai dengan materi pembelajran, mudah dipahami oleh siswa, dapat mewakili penjelasan yang diberikan oleh guru, dan dapat menarik perhatian siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

4.    Metode Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting karena keberhasilan pengajaran sangat tergantung kepada cocok tidaknya metode pengajaran yang digunakan. Riyanto dalam (Taniredja, 2011: 1). Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan.
Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan. Dengan adanya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru diharapkan para siswa dapat menangkap penjelasan dari guru dengan mudah. Metode yang digunakan oleh seorang guru, tentunya akan mempengaruhi bagaimana proses belajar berlangsung. Apabila metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru sama disetiap waktunya maka akan membuat para siswa menjadi cepat bosan dan hal ini akan membuat pelajaran menjadi tidak efektif. Maka dari itu diharapkan seorang guru haruslah bisa memilih metode pembelajaran yang tepat atau dengan cara mengombinasikan antara satu metode dengan metode lainnya agar tercapainya tujuan pembelajaran.
5.    Kondisi Lingkungan (Kelas)
            Kondisi lingkungan kelas juga harus diperhatikan seorang guru karena kondisi lingkungan kelas berpengaruh terhadap keberlangsungan proses pembelajaran. Dengan kondisi kelas yang kondusif akan membantu kelancaran proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengecek kebersihan kelas, mengatur tempat duduk, mengecek kehadiran siswa.
Untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif dan nyaman untuk belajar maka pengelolaan kelas penting dilakukan oleh seorang guru. Pengelolaan kelas selama proses pembelajaran juga penting dilakukan oleh guru agar dapat memenuhi kebutuhan siswa dengan karakter yang berbeda-beda. Selain hal tersebut, diperlukan juga bagaimana mengambil perhatian siswa agar mereka mau mengikuti pelajaran dengan tenang. Maka dari itu diperlukan keterampilan guru untuk dapat mengelola kelas dengan sebaik-baiknya. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan observasi bagaimana mengenal karakteristik antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya. Sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif.
6.    Melaksanakan Evaluasi/Penilaian
Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan dan mengukur sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh para siswa. Setiap mengakhiri pelajaran guru diharapkan melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan. Selain itu dengan melakukan evaluasi pada akhir proses pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
7.    Penggunaan Bahasa
Guru harus bisa menjadi contoh bagi para siswanya, terutama bagi guru sekolah dasar. Dimana siswa akan dengan cepat merekam dan meniru apa yang ia lihat dan dengar. Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, guru harus mampu berkomunikasi dengan siswa menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahasa yang komunikatif dan sopan.








BAB III

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas mengenai hasil-hasil yang diperoleh penulis selama melaksanakan Kegiatan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar Tegal, maka dapat disimpulkan :
1.      Selama melaksanakan kegiatan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar Tegal adapun beberapa pengalaman yang diperoleh yaitu, dalam mempersiapkan pembelajaran, seperti rencana kegiatan pembelajaran, media yang akan digunakan, serta alat untuk melakukan evaluasi, pengalaman dalam kegiatan pembelajaran seperti pengelolaan di dalam kelas, cara menyampaikan materi pembelajaran, serta metode yang sebaiknya digunakan. Selain pengalaman dalam mengajar, penulis juga mendapatkan pengalaman dalam kegiatan non mengajar, yaitu dalam mengenal administrasi sekolah, ikut serta didalam kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan rutin yang diselenggarakan di sekolah, yaitu upacara bendera, persembahyangan bersama, dan kegiatan-kegiatan tengah semester.
2.      Upaya untuk mengatasi anak yang tidak pernah membuat tugas, tidak membawa buku pelajaran dan sering absen dapat ditawarkan beberapa solusi yaitu,  memberikan teknik belajar yang tepat, member dukungan, pemahaman dan tujuan akan sekolah, teknik memprogram diri.
3.      Solusi yang dapat dilakukan dalam melakukan perbaikan pembelajaran di SD Negeri 3 Banjar Tegal yaitu dengan cara menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan di dalam kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menyenangkan. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan yaitu, menyiapkan dan menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran yang mendukung, menyiapkan metode yang sesuai, kondisi kelas, evaluasi, dan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar.

3.2    Saran-saran
Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan kegiatan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar Tegal ada beberapa saran yang dapat disampaikan antara lain sebagai berikut.
a.       Bagi mahasiswa PPL-Real sebaiknya mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum terjun ke sekolah. Baik mempersiapkan fisik dan mental maupun rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam melaksanakn kegiatan.
b.      Bagi lembaga agar memberikan arahan yang pasti terkait tentang pelaksanaan PPL-Real, baik dari segi administrasi yang perlu disiapkan dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan selama kegiatan PPL-Real berlangsung.
c.       Bagi sekolah hendaknya mempersiapkan tenaga pelatih kegiatan ekstrakurikuler yang berkompeten di bidangnya karena tinginya minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah. Dengan adanya pelatih kegiatan ekstrakurikuler yang berkompeten di bidangnya maka  hasil kegiatan akan dapat terlaksana secara maksimal, serta pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah hendaknya dapat dimaksimalkan untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih baik.
d.      Selama melaksanakan PPL-Real di SD Negeri 3 Banjar Tegal, penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan saran-saran yang diberikan oleh guru pamong dan guru-guru wali kelas yang sifatnya membangun.
e.       Bagi siswa SD Negeri 3 Banjar Tegal hendaknya dapat lebih aktif lagi dalam mengggali pengetahuannya melalui kegiatan pembelajaran, berpartisipasi aktif dalam kegiatan kerja kelompok, dan berani bertanya serta memberikan pendapatnya dalam kegiatan kelompok.






DAFTAR PUSTAKA


LPPL. 2007. Buku Petunjuk Pelaksanaan PPL. Singaraja: UNDIKSHA Negeri Singaraja.

Tim Penyusun. 2007.  Pedoman Studi Undiksha Edisi FIP. Singaraja: Undiksha Singaraja.

Komentar

Popular Posts

Proposal Usaha Bengkel Las Dan Bubut “Sabadha Logam”

Jenis-Jenis Port beserta Penjelasan, Gambar, dan Fungsinya Pada Console Unit

Drama : Liburan Ke Kebun Binatang