LAPORAN AKHIR PPL REAL


LAPORAN AKHIR PPL REAL

DI  SD NEGERI 2 BANJAR TEGAL

PADA SEMESTER GANJIL 2018/2019





                               Oleh           : Ni Kadek Mila Kusumayani
                               NIM           : 1511031326
                               Jurusan     : PGSD
                               Kelas         : D
                               Fakultas    : Ilmu Pendidikan






PUSAT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2018

HALAMAN PERSETUJUAN


LAPORAN INI TELAH DIBACA DAN DISETUJUI SEBAGAI KELENGKAPAN TELAH MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN
LAPANGAN (PPL REAL)

Pada
Hari                             : Selasa 
Tanggal                       : 9 Oktober 2018


             







KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar Tegal tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan ini tentu tidak akan berjalan dengan baik, tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun dan menyelesaikan laporan PPL-Real ini, diantaranya kepada:
1.      Ibu Prof. Dr. A.A.I.N. Marhaeni, M.A., selaku ketua LP3M Undiksha Singaraja yang telah memberikan pembekalan dan pedoman kepada para peserta PPL-Real tahun 2018. 
2.      Bapak Gede Wira Bayu,S.Pd.,M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam melaksanakan PPL-Real. 
3.      Ibu Ketut Sudarmini, S.Pd., selaku kepala SD Negeri 2 Banjar Tegal. 
4.      Ibu Kadek Ade Puspitarini, S.Pd., selaku guru pamong yang telah banyak memberikan bimbingan serta informasi yang sangat bermanfaat selama kegiatan PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar Tegal. 
5.      Staf guru dan siswa SD Negeri 2 Banjar Tegal yang memberikan bimbingan, masukan, informasi secara langsung maupun tidak langsung yang penulis tidak dapat sebutkan secara satu persatu. 
6.      Rekan-rekan mahasiswa PPL-Real yang telah banyak membantu dan bekerja sama selama melaksanakan PPL-Real. 
7.      Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. 
Disadari bahwa laporan ini sangat jauh dari sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan guna proses penyempurnaan laporan ini. Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. 
Singaraja, 9 Oktober 2018


                                                                                                          Penulis

PERNYATAAN


Dengan ini saya
            Nama                 : Ni Kadek Mila Kusumayani
            NIM                  : 1511031326
            Jur/Fak              : PGSD / Ilmu Pendidikan
            JudulLaporan    : Laporan PPL Real di SD Negeri 2 Banjar Tegal pada tahun ajaran 2018/2019

Menyatakan bahwa laporan atau karya tulis ini dengan seluruh isi dan pengungkapannya memang benar tulisan asli saya sendiri dengan tidak melakukan penjiplakan dan penyampaian dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kode etik yang berlaku dalam masyarakat keilmuan dan HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual).
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam laporan saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini. 




                                                                                Singaraja, 9 Oktober 2018



                                                                                Ni Kadek Mila Kusumayani
                                                                                NIM 1511031326





DAFTAR ISI


BAB III PENUTUP
LAMPIRAN
                                                                                                            

DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 01. Surat Keterangan Maju Ujian
Lampiran 02. Surat Keterangan Telah Mengikuti PPL-Real
Lampiran 03. Lembar Penilaian Tugas Administrasi
Lampiran 04. Lembar Penilaian Tugas Ko-kurikuler dan Ekstra kurikuler
Lampiran 05. Program Kerja PPL-Real
Lampiran 06. Format Monitoring Kepala Sekolah
Lampiran 07. Format Monitoring Guru Pamong 
Lampiran 08. Format Monitoring Dosen Pembimbing
Lampiran 09. Format Monitoring Mahasiswa
Lampiran 10. Susunan Organisasi PPL-Real
Lampiran 11. Jadwal Mengajar
Lampiran 12. Visi dan Misi SDN 2 Banjar Tegal
Lampiran 13. Tata Tertib Siswa dan Kelas
Lampiran 14. 12 Langkah Wali Kelas
Lampiran 15. Tugas dan Kewajiban Siswa
Lampiran 16. Denah SDN 2 Banjar Tegal 
Lampiran 17. RPP
Lampiran 18. RPP Ujian PPL-Real
Lampiran 19. Berita Acara Ujian PLL-Real
Lampiran 20. Surat Puas
Lampiran 21. Dokumentasi Kegiatan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah  penting, perlu diperhatikan dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.  Untuk mencapai sistem pendidikan yang mapan di zaman yang dipenuhi berbagai kompetisi dilihat dari sudut pandang yang mengkhusus, pendidikan telah menduduki tempat yang sangat penting. Karena pendidikan bersifat mendidik, mengubah, membentuk, ataupun menghasilkan sesuatu yang kelak akan berguna bagi masyarakat luas. Sehingga akan menentukan masa depan manusia di zaman yang akan datang. Di samping itu tentunya ada pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam dunia pendidikan yang harus mampu menunjang pendidikan dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki. Salah satu pihak yang dimaksud adalah guru. Guru yang diharapkan nantinya adalah guru yang tidak hanya mampu mengajar melainkan juga guru yang mampu mendidik siswanya, maka perlu adanya suatu sistem pendidikan yang menyiapkan mahasiswa keguruan untuk menjadi seorang guru yang profesional seperti keterlibatan langsung mahasiswa dengan sekolah yang akan menjadi sarana penting bagi mereka untuk membina dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri untuk menjadi guru handal sehingga kedepannya akan berpengaruh pada kualitas pendidikan yang semakin meningkat.
Pendidikan berkaitan dengan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses untuk belajar. Belajar merupakan suatu proses yang dilalui oleh semua orang tidak terbatas usia. Belajar merupakan proses dimana seseorang akan mendapat suatu pengalaman yang bermakna yang nantinya mengajarkan mereka tentang suatu hal.  Belajar secara formal merupakan salah satu cara belajar yang kini diharuskan bagi penerus bangsa, karena belajar secara formal akan memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk bersosialisasi secara global dan belajar hal-hal yang sifatnya global.
Kegiatan belajar efektif terlihat bahwa ada kegiatan memilih, menetapkan dan   mengembangkan metode untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam proses   pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru. Guru dalam pelaksanaan pembelajaran mempunyai tanggung jawab profesional untuk mewujudkan tujuan pendidikan  nasional. Guru  harus menyajikan pembelajaran yang menarik dan   menyenangkan bagi peserta didik agar tercapainya suatu kompetensi dan profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran.
Pembentukan profesi keguruan itu telah disiapkan sejak dini mulai proses pembelajaran bertahap terpadu berupa PPL-Awal, rangkaian materi perkuliahan, pengajaran micro teaching dan selanjutnya PPL-Real. Program Pengalaman Lapangan (PPL-Real), merupakan salah satu program pengalaman lapangan yang dilaksanakan oleh Undiksha untuk mempersiapkan calon guru yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi di era yang semakin berkembang dan maju. Semua teori tersebut harus didukung dengan pengenalan kehidupan SD secara langsung melalui praktek pengalaman lapangan (PPL-Real). Undiksha sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan ingin mencetak calon-calon guru yang profesional, memiliki wawasan yang luas, dan berkepribadian baik. Untuk mencetak guru-guru yang profesional, maka salah satu upaya yang ditempuh adalah memberikan bekal kepada calon guru baik berupa keterampilan mengajar atau keterampilan keguruan lainnya.
Program Pengalaman Lapangan (PPL-Real) wajib diikuti oleh mahasiswa S1 PGSD. Melalui kegiatan PPL mahasiswa diajak untuk mengenal secara langsung kondisi, masalah bahkan kendala apa saja yang timbul saat proses pembelajaran itu berlangsung. Dengan pengamatan secara langsung pada akhirnya dapat dikaji dan dipelajari untuk bisa diterapkan dikemudian hari pada saat menjadi guru SD.
Melalui kegiatan PPL Real yang dilaksanakan selama 2 bulan atau 8 minggu, yang terdiri dari 1 minggu kegiatan observasi, 3 minggu kegiatan mengajar terbimbing, 3 minggu kegiatan mengajar mandiri, dan 1 minggu ujian serta perpisahan. Mahasiswa calon guru dari Universitas Pendidikan Ganesha diharapkan memiliki 4 (empat) kompetensi. Kompetensi yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1.    Kompetensi pedagogik yang berkaitan dengan kemampuan untuk mendidik untuk memanusiakan manusia
2.    Kompetensi profesional, berupa kemampuan untuk mengelola proses belajar mengajar secara utuh sehingga memberikan hasil yang optimal
3.    Kompetensi personal, yang berkaitan dengan sikap, kepribadian, minat, disiplin diri dalam mengajar atau mengemban tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tuntutan etika seorang guru
4.    Kompetensi sosial, berupa kemampuan untuk membina lingkungan atau hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekolah, maupun masyarakat luas.
Keempat kompetensi tersebut pada hakikatnya merupakan kompetensi yang harus terus dimiliki dan diasah oleh orang yang mengemban profesi keguruan sepanjang karirnya. Dengan memperhatikan keempat kompetensi tersebut, diharapkan mahasiswa sebagai calon guru memiliki dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya nanti sebagai seorang guru yang profesional.
Mahasiswa calon guru sekolah dasar mengikuti kegiatan PPL Real di SD Negeri 2 Banjar Tegal. Kegiatan ini dilakukan kurang lebih selama 2 bulan. Dalam kurun waktu tersebut kegiatan yang dilakukan mahasiswa calon guru secara garis besar adalah kegiatan observasi awal, mengidentifikasi masalah peserta didik yang terlihat disekolah, melakukan kegiatan pembelajaran terbimbing dan mandiri, serta melakukan kegiatan ko-kurikuler dan administrasi di sekolah.  Kegiatan observasi memiliki peranan yang sangat penting untuk mengetahui proses pembelajaran yang terjadi. Terlebih ketika terjun ke lapangan terdapat suasana pembelajaran yang baru termasuk di SD Negeri 2 Banjar Tegal yaitu dilaksanakannya pembelajaran berorientasi K13 dan KTSP.
Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan dalam mengikuti program PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar Tegal diperoleh beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini. Adapun permasalahan yang akan dibahas menyangkut tentang perilaku siswa saat mengikuti proses pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran oleh guru di kelas serta hasil temuan yang diperoleh di SD Negeri 2 Banjar Tegal

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut.
1.2.1   Apakah hasil temuan mahasiswa PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar tegal?
1.2.2   Solusi apakah yang dapat ditawarkan mahasiswa terhadap masalah yang ditemukan mahasiswa PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar tegal?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah diketahui beberapa permasalahan diatas adalah sebagai berikut.
1.3.1   Dapat mengetahui apa saja hasil temuan mahasiswa PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar tegal.
1.3.2   Mengetahui solusi apa saja yang dapat ditawarankan terhadap masalah yang ditemukan mahasiswa PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar tegal.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan PPL-Real ini adalah sebagai berikut.
1.4.1        Bagi Mahasiswa
Manfaat yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan PPL Real ini adalah sebagai berikut.
1.    PPL-Real ini merupakan modal dasar mahasiswa sebagai calon guru untuk mempersiapkan diri menjadi seorang guru yang memiliki keterampilan dan profesionalisme.
2.    Berbagai pengalaman yang didapat dalam PPL-Real sangat berguna nanti saat mulai mengemban tugas nyata di suatu sekolah.
3.    Mahasiswa calon guru dapat mengenal, memahami, serta menganalisa berbagai hubungan yang terjadi di dalam masyarakat sekolah secara umum seperti hubungan sosial siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru serta masyarakat sekolah dengan lingkungannya.
4.    Dapat melatih mahasiswa dalam menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi dalam proses belajar mengajar, seperti membuat RPP serta media pembelajaran lainnya yang mendukung proses belajar mengajar tersebut.
5.    Dapat memahami berbagai karakter siswa, baik di kelas maupun di luar kelas, disamping itu mahasiswa secara tidak langsung dilatih untuk bersabar dalam mengajar dan mendidik siswanya.
6.    Merupakan wahana yang berharga untuk mengaplikasikan seluruh program pendidikan yang telah didapat mahasiswa calon guru di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada.
7.    Berbagai pengalaman yang berhasil diserap dalam PPL-Real secara langsung atau tidak langsung akan bermakna bagi lulusan dalam mengalami kehidupan di masyarakat.
1.4.2        Bagi Sekolah
Pelaksanaan PPL-Real juga memberikan manfaat pada sekolah tempat mahasiswa melaksanakan PPL yakni mendapat tambahan pengetahuan tentang cara mangajar yang inovatif yang penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah setempat melalui  mahasiswa PPL maupun dari Universitas Pendidikan Ganesha (LP3M) dalam upaya mengembangkan dan menerapkan metode/strategi/model pembelajaran yang tepat yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kompetensi dasar siswa di sekolah yang bersangkutan serta berbagai media yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Hal ini juga sangat berpengaruh dalam usaha peningkatan hasil belajar anak dan peningkatan mutu sekolah.
1.4.3        Bagi Universitas Pendidikan Ganesha
Manfaat pelaksanaan PPL-Real terhadap Universitas Pendidikan Ganesha adalah dapat membentuk tenaga guru yang profesional dan inovatif serta dapat memahami format ideal pembetukan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan sekolah dan tuntutan perkembagan zaman. Selain itu sebagai kajian dalam kegiatan-kegiatan yang serupa pada masa-masa yang akan datang. Dan juga dapat menjalin kerja sama yang lebih erat dengan pihak sekolah mitra untuk mencetak guru yang profesional yang penuh daya inovatif dalam mengemban tugas



BAB II
HASIL TEMUAN PPL DAN SOLUSI TAWARAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

2.1 Hasil Temuan PPL-Real
Kegiatan PPL-Real pertama diawali dengan kegiatan penyerahan secara simbolis oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2018 di Gedung Kesenian. Mahasiswa PPL mulai terjun ke sekolah latihan masing-masing pada tanggal 20 Agustus 2018. Kegiatan PPL-Real ini, merupakan sebuah kegiatan yang terprogram dari awal sampai akhir. Hal ini, karena mahasiswa sebelum melaksanakan kegiatan PPL-Real terlebih dahulu harus menyusun suatu Program Kerja yang nantinya digunakan sebagai acuan dari awal hingga akhir kegiatan PPL-Real (program kerja terlampir). Tempat penulis melakanakan kegiatan PPL-Real adalah di SD Negeri 2 Banjar tegal.
Di SD Negeri 2 Banjar tegal mahasiswa yang melakukan PPL-Real berjumlah 6   orang mahasiswa dari jurusan PGSD. Hari pertama mengikuti PPL seluruh mahasiswa terlebih dahulu menemui dan memperkenalkan diri kepada kepala sekolah dan selanjutnya pembagian guru pamong oleh kepala sekolah. Dalam hal ini, ada beberapa arahan dari kepala sekolah kepada mahasiswa selama melaksanakan PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar Tegal, antara lain sebagai berikut.
1.    Dalam membuat laporan mengenai data fisik dan non fisik sekolah harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2.    Mahasiswa diharapkan untuk selalu melakukan koordinasi dengan guru pamong dalam pelaksanaan kegiatan observasi dan kegiatan mengajar.
3.    Mahasiswa diharapkan untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan sekolah seperti ikut membina kegiatan ekstrakurikuler.
4.    Selama melaksanakan PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar tegal, mahasiswa harus taat dan patuh terhadap aturan dan tata tertib yang berlaku di SD Negeri 2 Banjar tegal.


Setelah bertemu dengan kepala sekolah, mahasiswa menemui guru-guru dan memperkenalkan diri kepada guru pamong. Selanjutnya mahasiswa berkonsultasi dengan guru pamong masing-masing untuk membicarakan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama melaksanakan kegiatan PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar tegal. Program yang akan dilaksankan pun disesuaikan dengan kalender pendidikan di sekolah SD Negeri 2 Banjar tegal.
Banyak manfaat yang kita dapatkan dari kegiatan PPl-Real yang telah dilaksanakan, diantaranya yaitu, Kita dapat mengetahui bagaimana sebenarnya dunia pendidikan anak-anak sekolah dasar secara nyata. Melalui kegiatan ini sebagai calon guru kita dapat menambah berbagai pengalaman dan mampu mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh selama di bangku perkuliahan.
Dalam pelaksanaannya, kegitan PPL-Real ini melalui beberapa tahap. Dimulai dari kegiatan orientasi observasi, melaksanakan latihan mengajar terbimbing, dan melaksanakan latihan mengajar mandiri, hingga menyusun suatu laporan PPL-Real dan melaksanakan ujian praktek mengajar.
2.1.1 Observasi Guru Model
Observasi guru model dilaksanakan pada saat kegiatan observasi-orientasi PPL-Real. Kegiatan ini dilakukan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan mengajar nantinya. Oleh karena itu penulis melakukan observasi terhadap 3 guru model berikut.
Guru model 1
Nama Guru                 : NyomanTeresna, S.Pd., SD.
Kelas                           : VI
Hari/Tanggal               : Selasa, 21 Agustus 2018
Bidang Studi               : Matematika

Guru model 2
Nama Guru                 : Kadek Ade Puspitarini,S.Pd.
Kelas                           : I
Hari/Tanggal               : Jumat, 24 Agustus 2018
Bidang Studi               : Tematik
Guru model 3
Nama Guru                 : Ni Ketut Restiani, M.Pd.
Kelas                           : II
Hari/Tanggal               : Jumat, 24 Agustus 2018
Bidang Studi               : Tematik
Berdasarkan pengamatan penulis, kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran pada umumnya adalah sebagai berikut.
a.    Pembukaan
1)   Ketika masuk kelas yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut.
a.  Menjawab salam yang diberikan oleh siswa.
b.  Mengecek kehadiran siswa.
c.  Memeriksa kesiapan siswa serta kebersihan ruangan kelas.
2)   Guru membuka pelajaran dengan cara  mengadakan tanya jawab dengan  siswa dengan menggali pengetahuan awal yang dimiliki siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang akan disajikan.
3)   Kegiatan ini berlangsung kurang lebih 10 menit.
4)   Secara umum siswa cukup antusias untuk menerima pelajaran.
b.    Inti Pembelajaran
1)   Penyajian materi dilihat dari strategi, metode dan teknik pembelajaran bergantung pada pokok bahasan.
2)   Selama pembelajaran berlangsung guru mengajukan pertanyaan lebih dari 3 kali.
3)   Selama pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang berani bertanya. Selain itu ada juga siswa yang pasif serta mengalami kesulitan belajar.
4)   Secara umum perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disajikan guru cukup baik, tetapi ada juga beberapa siswa yang mengganggu kelas.
c.  Penutup
1)   Untuk mengakhiri pelajaran kegiatan yang dilakukan guru antara lain:
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
b. Siswa bersama guru merangkum materi pelajaran melalui tanya jawab

.
2)   Cara guru menilai hasil siswa adalah sebagai berikut.
a. Memberikan soal-soal latihan.
b. Memberikan tugas-tugas yang relevan.
3)   Sebelum mengakhiri pelajaran untuk pindah ke pelajaran yang lain atau istirahat, guru memberikan tugas, maupun saran-saran, kemudian diakhiri dengan mengucapkan salam.
Melalui observasi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan guru pada saat proses pembelajaran selalu ada kegiatan pembuka, inti pembelajaran dan penutup. Namun dalam penyajian materi setiap guru memiliki metode, teknik dan strategi tersendiri, tergantung pada kemampuan guru dan materi yang disajikan dan juga situasi kelas pada saat itu.
2.1.2 Kegiatan Mengajar
Kegiatan PPL secara garis besar dilakukan dalam tiga jenis kegiatan yaitu observasi-orientasi, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan non mengajar. Kegiatan observasi-orientasi telah dijabarkan pada bagian 2.1.1.
A.  Kegiatan Mengajar
Kegiatan mengajar merupakan kegiatan yang paling utama dalam melaksanakan PPL-Real, disamping kegiatan keguruan lainnya. Sebelum melaksanakan kegiatan mengajar, mahasiswa tentunya meminta materi kepada guru mata pelajaran atau guru kelas yang bersangkutan, setelah itu membuat perencanaan pembelajaran dan mengkonsultasikan kepada guru yang bersangkutan dengan berpedoman pada hasil observasi guru model yang telah dilakukan sebelumnya, setelah itu menuliskan RPP tersebut pada buku besar yang sudah disiapkan mahasiswa secara individu. Hal ini dilakukan baik pada kegiatan mengajar terbimbing ataupun kegiatan mengajar mandiri.
1)   Kegiatan Mengajar Terbimbing
Kegiatan mengajar terbimbing dilakukan mulai tanggal 27 Agustus sampai dengan  5 September 2018 (Jadwal mengajar terbimbing terlampir). Langkah-langkah yang dilakukan saat latihan mengajar terbimbing adalah sebagai berikut.

1.    Mengambil bahan mengajar kepada guru kelas atau guru mata pelajaran yang bersangkutan, dua atau tiga hari sebelum mengajar.
2.    Konsultasi dengan guru pamong, guru mata pelajaran atau guru kelas mengenai cara penyusunan model pembelajaran, memilih metode, strategi dan teknik pembelajaran, pengembangan materi, alat evaluasi, pengalokasian waktu dan pemanfaatan alat bantu yang diperlukan.
3.    Menyusun rencana pembelajaran.
4.    Konsultasi dengan guru pamong tentang rencana pembelajaran yang telah dibuat  untuk dikoreksi.
5.    Memperbaiki rencana pembelajaran bila ada kesalahan atau kekurangan.
6.    Melaksanakan praktek mengajar.
7.    Konsultasi mengenai cara mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran.
8.    Menindaklanjuti saran atau supervisi klinis yang diberikan.
Pada kegiatan mengajar yang dilakukan secara terbimbing ada beberapa kendala yang dihadapi seperti:
1.    Kesulitan mengelola kelas.
2.    Kesulitan memilih metode, strategi dan teknik yang akan digunakan  dalam proses pembelajaran.
3.    Kesulitan dalam menambah antusias siswa, terutama siswa yang mengalami kesulitan/pasif dalam pembelajar.
2)   Kegiatan Mengajar Mandiri
Kegiatan mengajar mandiri merupakan kelanjutan dari kegiatan mengajar terbimbing. Kegiatan ini dilakukan apabila mahasiswa atau calon guru telah dianggap lebih mampu untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran baik yang dikelola sendiri maupun yang diprakarsai sendiri. Dalam hal ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk berkreasi sendiri dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan mengajar mandiri dilakukan mulai tanggal 17 September 2018 - 1 Oktober 2018 (jadwal mengajar mandiri terlampir).

Adapun Kendala yang dihadapi dalam  kegiatan mengajar mandiri yaitu:
1.    Menyamakan persepsi anak.
2.    Sulit mengetahui siswa yang mempunyai sikap tertutup.
3.    Kesulitan dalam mendidik siswa yang memiliki kesulitan belajar
4.    Kesulitan membangkitkan semangat siswa yang sudah jenuh dalam belajar
2.1.3 Kegiatan Non Mengajar
Tugas seorang guru tidak hanya melaksanakan pembelajaran di kelas, tetapi juga harus melaksanakan tugas-tugas non mengajar yang harus dilakukan  untuk mendukung profesi keguruannya. Tugas-tugas non mengajar yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1.    Melatih dan melaksanakan upacara bendera.
2.    Memungut Tabungan.
3.    Membimbing siswa yang belum lancar membaca dan menulis.
4.    Tugas Ko-kurikuler
Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran, misalnya pada jam istirahat, tidak sedang melakukan pelatihan mengajar atau di rumah. Kegiatan ini meliputi: memeriksa buku latihan atau PR siswa, membaca buku di perpustakaan, meningkatkan kemampuan diri dengan membaca buku-buku sumber belajar atau mengerjakan latihan soal.
5. Tugas Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SD Negeri 2 Banjar Tegal sejauh ini sudah berjalan dengan efektif. Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam pelajaran, dengan tujuan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa di luar kegiatan akademik. Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang penulis ikuti di SD Negeri 2 Banjar Tegal adalah sebagai berikut.
a.    Latihan Pramuka dan Tari
Kegiatan pengembangan diri ini merupakan kegiatan yang diikuti oleh siswa kelas IV sampai dengan kelas VI. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih anak untuk berkreatifitas dan melatih kedisiplinan siswa dalam baris berbaris. Extra dilaksanakan setiap hari Jumat dari pukul 15.00 sampai dengan 17.00.

2.1.4 Kendala-kendala dalam Proses Pembelajaran
A. Kegiatan Mengajar
Kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan mengajar serta pemecahan yang dilaksanakan dapat dijabarkan sebagai berikut.
1) Kegiatan Mengajar Terbimbing
Pada saat  melaksanakan kegiatan mengajar terbimbing terdapat berbagai macam kendala yang dihadapi. Kendala-kendala itu dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Pengelolaan Kelas
Masalah yang dihadapi dalam mengelola kelas yaitu banyaknya siswa yang kurang tertib di setiap kelasya. Hal ini membuat penulis sulit  menertibkan kelas. Kecendrungan anak untuk bermain sangat tinggi. Untuk mahasiswa yang pertama kali masuk kelas perlu kesabaran dan juga pandai dalam menggelola kelas.
b. Pengalokasian Waktu
Ketika mengajar penulis sering mengalami kesulitan untuk mengatur waktu yang tersedia. Kadang-kadang waktu yang tersedia tidak cukup banyak dan kadang waktu yang tersedia lebih. Hal ini sangat perlu diperhatikan karena agar dalam mengajar pengelolaan waktu tepat.
c. Kesulitan memilih metode dan strategi yang tepat untuk mengajar
Mengingat penulis untuk pertama kalinya berhadapan langsung dengan siswa dengan jumlah dan latar belakang yang berbeda, maka penulis mengalami kesulitan untuk memilih metode dan strategi saat mengajar.
2) Kegiatan Mengajar Mandiri
Dalam kegiatan mengajar mandiri, bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing sedikit demi sedikit berkurang. Artinya, mahasiswa diberi kewenangan untuk menyusun dan melaksanakan pembelajaran. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan mengajar mandiri yaitu:
1)   Menyamakan persepsi anak
Siswa SD Negeri 2 Banjar Tegal memiliki daya kemampuan yang bervariasi. Hal ini menyebabkan guru sulit untuk menyamakan persepsi antara anak yang satu dengan anak yang lain.
2)   Sulit  mengetahui kemampuan siswa yang mempunyai sikap tertutup
Di saat mengajar, terkadang materi yang diterima oleh siswa tidak merata. Artinya ada siswa yang dapat menguasai penuh, ada yang kurang menguasai. Hal ini tercermin dari hasil evaluasi. Anak-anak yang belum bisa  menguasai materi, banyak yang menutup diri dan malu bertanya. Hal ini membuat proses mengajar tidak baik.
Dari masalah-masalah itu, penulis mengambil beberapa pemecahan antara lain:
a.    Melakukan pendekatan untuk memahami karakteristik siswa.
b.    Membimbing siswa dan memotivasi siswa dalam belajar agar proses mengajar dapat berjalan dengan baik dan kondusif
2.1.5  Kegiatan Non Mengajar
A. Kegiatan administrasi sekolah
Administrasi yang ada di sekolah dasar ini, secara garis besar terdiri dari:
a.    Administrasi proses belajar mengajar.
b.    Admisnistrasi Kesiswaan.
c.    Administrasi ketenagaan/ kepegawaian.
d.   Administrasi perlengkapan.
e.    Administrasi perpustakaan.
f.     Administrasi keuangan.
g.    Administrasi hubungan masyarakat
B.     Kegiatan Ko-Kurikuler
Kegiatan Ko-kurikuler yang pernah penulis laksanakan antara lain:
a.    Mengikuti senam kesegaran jasmani.
b.    Mengikuti upacara bendera setiap hari senin.
c.    Mengikuti persembahyangan bersama ketika purnama dan tilem.
d.   Membina pengembangan diri.





C.    Penanganan Anak Bermasalah
Anak bermasalah yang penulis temukan ada di setiap kelas. Namun bimbingan yang penulis lakukan khusus kepada siswa berikut.
a.       Identifikasi siswa.
(a)    Nama               : Putu Juni Resmini
(b)   Kelas               : I
(c)    Agama             : Hindu
(d)   Jenis Kelamin  : Perempuan
b.      Identifikasi Permasalahan
Kurang mengetahui dan memahami abjad dan angka yang menjadikan putu juni susah dalam membaca dan menulis. Merencanakan tindakan dan alternatif pemecahan
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka sebagai calon guru harus dapat memecahkannya. Untuk memecahkan masalah itu penulis harus merencanakan tindakan yang diambil. Adapun tindakan tersebut antara lain:
(a)      Melakukan pendekatan.
(b)     Menganalisis permasalahan.
(c)      Mencari solusi pemecahan.
c.       Pelaksanaan tindakan
Tindakan yang diambil adalah sebagai berikut.
(a)      Mendekati siswa.
(b)     Memberikan perhatian yang lebih banyak.
(c)      Anak sering diajak berbincang-bincang. Di sela perbincangan anak diingatkan untuk belajar mengerjakan tugas.
d.      Tingkat keberhasilan
Selama pelaksanaan tindakan, anak ini mulai ada semangat dan kemauan untuk belajar melaflakan abjak dan angka-angka. Meskipun masih minim, penulis sangat berharap anak ini bisa lancar dalam membaca, menulis dan berhitung. Tentu saja peran guru yang lain sangat diperlukan ketika PPL real usai.

2.1.6 Temuan yang Bermakna
Selama penulis melaksanakan PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar Tegal, banyak hal menjadi kenangan tersendiri bagi penulis. Di samping itu, refleksi yang penulis rangkum dalam laporan ini tentunya akan menjadi pengalaman yang sangat berharga, serta dapat menjadi bekal penulis sebagai calon guru kelak. Adapun temuan-temuan yang penulis peroleh sebagi berikut.
a.    Kultur kehidupan yang kondusif
Para siswa yang melihat guru yang baru datang atau akan pulang pasti menyempatkan diri untuk salim. Sebelum bel masuk berbunyi, tanpa disuruh atau diperintah oleh guru, siswa langsung melaksanakan piket kebersihan di ruangan kelas dan di halaman sekolah sesuai dengan pembagian tugas masing-masing. Setelah bel berbunyi, tanpa komando oleh guru, para siswa akan berbaris terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan melaksanakan Tri Sandya bersama, sedangkan umat lain berdoa sesuai dengan agama masing-masing. Kegiatan Tri Sandya juga dilakukan pada siang hari tepat pukul 12.00 Wita. Sebelum pulang, para siswa terlebih dahulu merapikan tempat duduk mereka masing-masing kemudian berbaris. Para siswa juga cukup disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
b.    Keharmonisan hubungan antara semua warga sekolah
Pola hubungan yang harmonis antar semua warga SD Negeri 2 Banjar Tegal memberikan kesan tersendiri bagi penulis. Penulis merasa betah berada di lingkungan sekolah serta kagum dengan keakraban yang mampu dirajut oleh seluruh warga sekolah. Hal ini menyebabkan penulis pada khususnya dan orang luar pada umumnya mudah berinteraksi dengan warga sekolah.
c.    Daya kerja guru
Menurut pendapat penulis, daya kerja para guru di SD Negeri 2 Banjar Tegal juga tergolong cukup tinggi. Indikator-indikator yang menunjang pendapat penulis tersebut adalah (1) para guru selalu datang tepat waktu dalam melaksanakan pembelajaran. (2) para guru tidak pernah lupa  atau enggan memeriksa PR dan buku latihan  siswa. Ini menjadi salah satu strategi agar siswa  belajar secara rutin  dan rajin mengulang pelajarannya di rumah.

d.   Pengalaman sebagai guru pengganti
Sewaktu-waktu, jika ada salah seorang guru yang tidak hadir karena suatu halangan tertentu, maka mahasiswa kerap dimintai bantuan untuk mengisi kekosongan jam pelajaran tersebut. Di sinilah calon guru dituntut mengelola keadaan kelas dalam situasi yang berbeda mulai dari kelas I s/d kelas VI.
2.1.7 Pengalaman
Sebelum melaksanakan PPL-Real di sekolah masing-masing, para mahasiswa PPL-Real dilepas secara simbolis pada tanggal 15 Agustus 2018, bertempat di Gedung Kesenian, Singaraja. Setelah dilepas secara simbolik, mulai tanggal 20 Agustus 2018 para mahasiswa tersebut mulai melaksanakan PPL-Real di sekolah masing-.
Penulis diberikan tugas untuk melaksanakan PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar Tegal bersama dengan 6 mahasiswa lainnya, yang berasal dari jurusan PGSD  (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Seluruh kegiatan penulis selama ber-PPL-Real di sekolah ini sudah tercatat dalam Buku Jurnal Harian Mahasiswa Program Pengalaman Lapangan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Berdasarkan  buku tersebut, penulis akan mengungkapkan pengalaman-pengalaman selama ber-PPL-Real.
Selama ber-PPL-Real di sekolah ini, penulis harus beradaptasi dengan lingkungan sekolah, baik dari segi peraturan maupun dengan orang-orang yang diajak berinteraksi selama ber-PPL-Real. Proses adaptasi yang dilakukan oleh penulis tidak terlepas dari kegiatan observasi dan orientasi di sekolah latihan. Selama kegiatan observasi dan orientasi, penulis mencoba untuk mengenal lingkungan sekolah dengan cara mengelilingi lingkungan sekolah dan mengenal lingkungan SD Negeri 2 Banjar Tegal.  Di samping itu, agar kegiatan PPL ini berjalan dengan baik, penulis membuat program kerja PPL-Real dan melegalisasinya. Pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama observasi dan orientasi yaitu pengamatan terhadap lingkungan fisik, seperti ruang belajar, perpustakaan, fasilitas pendukung  pembelajaran, lapangan sekolah,  dan lingkungan fisik yang lainnya. Selain lingkungan fisik, penulis juga mengenal administrasi keguruan seperti cara  pembuatan RPP dan administrasi keguruan yang lainnya.
Selain itu, penulis juga mengobservasi kegiatan  pembelajaran oleh 3 guru model. Selain itu  penulis juga berinteraksi dengan warga sekolah sehingga membantu penulis lebih cepat untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Setelah kegiatan observasi dan orientasi dilaksanakan, penulis mulai melaksanakan kegiatan mengajar terbimbing, yang mana pada kegiatan ini penulis  berlatih untuk mengajar di kelas dengan ditemani oleh guru pamong ataupun guru kelas. Di samping itu, penulis juga melaksanakan kegiatan mengajar secara mandiri tanpa ditemani oleh guru pamong atau guru kelas. Setelah pembelajaran usai, biasanya guru pamong akan melakukan evaluasi terhadap penulis. Selain kegiatan mengajar, penulis juga  diwajibkan untuk mengatahui kegiatan nonmengajar. Oleh sebab itu, penulis juga ditugaskan untuk membantu guru melaksanakan tugas piket harian dan setiap mahasiswa PPL ditugaskan untuk bertanggung jawab kepada kelas guru pamongnya.  Hal ini dilakukan agar mahasiswa PPL tidak hanya mampu mengajar di kelas saja, tetapi juga mampu membina para siswa yang memiliki berbagai karakter.
2.2 Solusi Tawaran Perbaikan Pembelajaran
Selama proses pembelajaran terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan efektif, efisien, dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman sehingga siswa merasa senang dan dapat menerima pelajaran dengan baik sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai. Adapun beberapa solusi tawaran yang bisa ditawarkan adalah sebagai berikut.
2.2.1  Pemanfaatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara optimal
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP merupakan perencanaan pembelajaran jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang dilakukan dalam pembelajaran. Dengan menggunakan RPP guru dapat memperkirakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Guru berkewajiban menyusun dan membuat RPP sebelum kegiatan belajar mengajar. Penyususnan RPP secara lengkap dan sistematis.

Dengan menyusun RPP sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung bisa membuat guru menjadi lebih siap dalam mengajar karena sudah ada patokan atau pedoman yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. RPP membuat pelaksanaan KBM menjadi lebih teratur dan efektif. Berdasarkan hal tersebut, ditawarkan sebuah solusi berupa pemanfaatan RPP secara optimal saat mengajar di kelas, agar kompetensi dasar, indicator,  tujuan pembelajaran, dan hal lainnya yang yang sudah menjadi hal wajib untuk dicapai.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hendaknya disusun secara sistematis, utuh, dan menyeluruh dengan beberapa kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang aktual. Dengan demikian, rencana pelaksanaan pembelajaran berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan.
2.2.2  Penyiapan dan pemanfaatan media pembelajaran
Dalam pembelajaran di sekolah, penggunaaan media sangat diperlukan karena dapat membantu siswa mengingat dan memahami kosa kata baru yang dipelajari. Terlebih lagi dalam pembelajaran yang menggunakan gambar yang tidak mungkin dapat di perlihatkan secara konkrit. Untuk memudahkan siswa dalam belajar, perlu digunakan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala bentuk alat bantu yang digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Oleh karena itu, proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang sangat penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Dengan media pembelajaran maka akan mempermudah dalam menyampaiakan materi kepada siswa. Dengan media pembelajaran ini siswa akan lebih tertarik dan berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Misalnya saja dengan penggunaan media gambar, power point, video dan sebagainya.


Secara umum tujuan penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah mempermudah guru dalam menyampaikan materi. Selain itu ada pun tujuan lain dari penggunaan media pembelajaranyaitu:
1.      Mempermudah proses belajar-mengajar
2.      Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
3.      Menjagar elevansi dengan tujuan belajar
4.      Membantu konsentrasi mahasiswa dalam melaksanakan PPL-Real
5.      Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untukbelajar
6.      Wahana fisik yang mengandung materi instruksional
7.      Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional
8.      Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa
Selain itu manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Media pembelajaran merupakan unsur atau komponen sistem pembelajaran, maka media pembelajaran merupakan media integral dari pembelajaran.Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci yaitu:
1.      Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3.      Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5.      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa 
6.      Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
7.      Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8.      Merubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif



2.2.3 Penggunaan metode dan strategi tertentu dalam pembelajaran
Metode pembelajaran yang diterapkan pada masing-masing mata pelajaran  berbeda. Metode maupun strategi yang digunakan disesuaikan dengan mata  pelajaran dan materi yang akan disajikan kepada siswa. Misalnya dalam  pembelajaran ilmu pengetahuan alam akan berbeda dengan metode dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran bahasa. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya materi yang dilakukan dengan percobaan.  Melihat hal tersebut, maka diperlukan metode yang sesuai dengan  permasalahan yang ada. Metode yang dimaksud tersebut adalah demonstrasi. Seperti nama metode tersebut, metode ini menuntut siswa untuk melakukan percobaan dalam pembelajaran. Dengan menggunakan metode demontrasi dan dengan dibimbing oleh guru, siswa diharapkan lebih memahami tentang materi yang diajarkan karena telah melakukan percobaan sendiri dan mengalami kegiatan tersebut sendiri sehingga siswa akan lebih lama mengingatnya. Selain itu dengan menerapkan metode demonstrasi ini guru dapat lebih mengoptimalkan perannya sebagai fasilitator maupun motivator dalam proses belajar mengajar.
Selain metode, ada juga strategi yang efektif diterapkan dalam pelaksaan kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar. Strategi yang penulis maksudkan disini adalah strategi team teaching. Team teaching bisa diartikan sebagai pelaksanaan  pembelajaran yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh beberapa orang guru (biasanya dua orang guru) yang bekerja bersama-sama dalam merencakan, melaksanakan dan mengevaluasi aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan menggunakan metode team teaching, efektifitas pembelajaran di kelas meningkat, karena dalam pelaksanaannya satu orang guru bertindak sebagai pembawa materi di depan kelas, sementara satu orang guru yang lainnya berperan dalam memperhatikan dan mengawasi apa yang dilakukan oleh siswa. Jika siswa mengalami kesulitan dan memilki pertanyaan, atau ada siswa yang sedikit terlambat dalam memahami pelajaran yang diberikan, maka guru yang berperan mengawasi siswa akan membantu sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.

Ada beberapa jenis team teaching. Namun yang sering digunakan adalah Team teaching kategori A. Dalam team teaching kategori A ini, dua orang guru mengajar pada waktu dan kelas yang sama dan mengajar siswa yang sama. Yang berbeda diantara kedua guru tersebut adalah peran yang mereka miliki. Misalnya satu guru mengajarkan materi yang baru sedangkan guru yang lainnya menggambarkan peta konsep di papan tulis dan siswa mendengarkan penjelasan guru. 2 orang guru atau lebih secara bersama-sama merancang pembelajaran dan materi pembelajaran team teaching juga bisa diterapkan dengan cara seorang guru bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran secara keseluruhan sedang anggota yang lainnya berkeliling memonitori pemahaman dan sikap siswa.
2.2.4 Memberikan pujian kepada siswa atas partisipasinya dalam kegiatan belajar mengajar
Pujian adalah hal yang sangatlah penting bagi guru untuk diberikan kepada siswa yang  berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dengan pujian, siswa akan merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar. Sesedikit apapun pencapaian siswa, hendaknya diberikan pujian. Namun, pemberian pujian juga harus pada waktu yang tepat agar memupuk suasana yang menyenangkan, mempertinggi motivasi  belajar, dan membangkitkan harga diri siswa dengan memberikan pujian terhadap siswa, diharapkan motivasi belajar siswa dapat meningkat, sehingga proses balajar mengajar di kelas menjadi lebih kondusif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.2.5 Membantu siswa apabila merasa kesulitan
Apabila siswa mengalami kesulitan pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran, guru semestinya membantu siswa untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi tersebut. Dalam proses belajar, guru dapat menggunakan metode dan media yang menarik sehingga siswa juga tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.





BAB III
PENUTUP

3.1    Simpulan
Berdasarkan permasalahan yang ditemui penulis selama melaksanakan PPL-Real, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1.    Dengan melaksanakan kegiatan PPL-Real di SD Negeri 2 Banjar Tegal, mahasiswa mendapatkan berbagai keterampilan dasar dalam mengajar dan juga sebagai persiapan menjadi seorang guru yang professional, karena di dalam kegiatan PPL-Real sudah melakukan kegiatan mengajar terbimbing dan kegiatan mengajar mandiri.
2. Program pengalaman lapangan (PPL), merupakan salah satu program pelatihan bagi mahasiswa calon guru. Melalui Program Pengalaman Lapangan mahasiswa yang melaksanakan kegiatan sebagai calon guru dapat lebih mengetahui administrasi dan pembelajaran di sekolah baik itu dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan penerapannya.
3.  Mahasiswa sebagai calon guru harus mampu dalam mengguasai kelas, membimbing keterampilan siswa. Di dalam mengelola kelas seorang calon guru harus mampu mengelola kelasnya agar menciptakan susasana kelas yang kondusif. Di dalam mengembangkan keterampilan siswa, guru harus mampu membimbing siswa dalam mengembangkan keterampilannya sebgaai modal menjadi siswa yang kreatif dan terampil.
4.  Meningkatakan atau memusatkan konsentrasi siswa tidak hanya dilakukan dengan memberikan ceramah, tetapi dapat juga dilakukan dengan mengembangkan media yang akan digunakan untuk memberikan pembelajaran ke siswa di dalam kelas.
5.  Di dalam mempergunakan media mempelajaran sangat membantu proses belajar mengajar di dalam kelas untuk meningkatakan konsentrasi siswa. Selain siswa dapat lebih memahami informasi yang disampaikan oleh guru, namun guru juga dapat terbantu dalam hal penyampaian materi ajar. Sehingga dapat meminimalisir miss concept antara guru dan siswa.
6.  Penggunaan dan pemilihan metode dan strategi pembelajaran dalam proses mengajar, menyesuaikan pada kemampuan guru dan materi yang diajarkan
3.2    Saran
Berdasarkan kegiatan PPL-Real yang dilaksanakan oleh penulis maka penulis dapat memberikan saran yaitu:
1.    Kepala Sekolah, staf guru, pegawai dan siswa diharapkan untuk mempertahankan kinerja dan prestasi sekolah, demi pencapaian mutu pendidikan yang optimal.
2.    Semangat kekeluargaan yang sangat kuat dan  yang telah melekat hendaknya dipertahankan.
3.    Kegiatan ekstrakurikuler hendaknya dikembangkan lagi guna menyalurkan minat dan bakat siswa.
4.    Kepada guru pamong, agar tetap mempertahankan cara membimbing, bahkan ditingkatkan lagi agar mahasiswa praktik benar-benar memperoleh pengalaman yang berharga dan bermanfaat bagi mahasiswa sebagai calon guru.

Komentar

Popular Posts

Proposal Usaha Bengkel Las Dan Bubut “Sabadha Logam”

Jenis-Jenis Port beserta Penjelasan, Gambar, dan Fungsinya Pada Console Unit

Drama : Liburan Ke Kebun Binatang